Logo

Pasar Simo dan Simo Gunung Surabaya Ditutup, Pedagang Jalani Tes Cepat Covid-19

Setelah Salah Satu Pedagang Positif Covid-19 dan Meninggal Dunia
Reporter:,Editor:

Kamis, 07 May 2020 13:40 UTC

Pasar Simo dan Simo Gunung Surabaya Ditutup, Pedagang Jalani Tes Cepat Covid-19

PEDAGANG PASAR. Petugas melakukan tes cepat Covid-19 pada pedagang di Pasar Simo Gunung, Surabaya, Kamis, 7 Mei 2020. Foto: Restu Cahya

JATIMNET.COM, Surabaya – Sejumlah pedagang Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung Surabaya mengikuti tes cepat atau rapid test Covid-19, Kamis, 7 Mei 2020. Tes cepat dilakukan untuk mendeteksi penyerabaran Covid-19 setelah salah satu pedagang dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia.

Sesuai protokol yang ditetapkan, maka kedua pasar tersebut untuk sementara waktu harus ditutup selama 14 hari terhitung mulai 7-20 Mei 2020.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan hari ini pedagang kedua pasar tersebut menjalani rapid test terdiri dari 20 pedagang di Pasar Simo, 10 pedagang Pasar Simo Gunung, dan 10 pedagang pasar tumpah atau pedagang di jalan sekitar pasar.

BACA JUGA: Susahnya Pedagang Pasar Patuhi Protokol Pencegahan Covid-19

”Hari ini kita lakukan rapid test dan menunggu hasilnya,” kata Agus Hebi.

Menurutnya, jika dari hasil rapid test tersebut tidak ditemukan ada yang reaktif, maka pasar tersebut kembali dibuka dan beroperasi seperti biasa. Sesuai informasi yang diperoleh dari camat setempat bahwa ada salah satu pedagang pasar tumpah yang hasil tes cepatnya reaktif Covid-19.

“Ada satu yang positif (reaktif) dan kita tindak lanjuti swab,” ia menguraikan.

Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan satuan petugas (satgas) terkait untuk terus melakukan tracing (pelacakan).

“Mereka memang tidak boleh beraktivitas di pasar tersebut untuk beberapa waktu ini. Namun tetap masih boleh berdagang misalnya online kepada para pelanggannya,” ia menerangkan.

BACA JUGA: Hindari Covid-19, PD Pasar Surya Luncurkan Layanan Belanja Online

Di samping melakukan tracing, Hebi juga menyatakan pihaknya sudah mendata para pedagang yang terdampak dan akan bersurat kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya untuk diberikan intervensi bantuan kepada sejumlah pedagang.

“Kita data untuk pedagang yang ada di PD Pasar Surya. Kemudian, warga yang terdampak kita minta kecamatan untuk mendata. Kemudian dikirim ke Dinsos supaya ada intervensi dari pemkot,” ia menjelaskan.

Hebi menambahkan sebenarnya pedagang yang terpapar Covid-19 itu rumahnya persis di depan pasar. Namun, pasangan suami istri (pasutri) itu juga beraktivitas di dalam pasar lantaran memiliki stan di kedua pasar tersebut.

“Yang kita rapid test ini tetangga dari stan dan tetangga rumah,” ia menandaskan.