Selasa, 04 August 2020 04:20 UTC

Ilustrasi. Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya - Presiden Direktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Aulia Mulki Oemar mengungkapkan kinerja perusahaan pada semester pertama 2020 menunjukkan tren positif. Volume penjualan semen dan terak mencatatkan peningkatan 2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan pendapatan stagnan di angka Rp 4.518 miliar. Laba bruto meningkat sebesar 29,16 persen dan EBITDA sebesar 45,84 persen. "Beban Pokok Pendapatan turun 7,21 persen karena penyesuaian-penyesuaian pada operasional selama pandemi," ujar Aulia tertulis, Senin 3 Agustus 2020.
PT SBI, kata dia, juga berhasil mencapai peningkatan laba sebelum bunga dan pajak penghasilan sebesar 158,12 persen menjadi Rp 493 miliar dibandingkan semester I tahun lalu sebesar Rp 191 miliar. Laba positif dibukukan mencapai Rp 82 miliar. Cukup bagus dari periode sama tahun 2019 yang justru mengalami kerugian.
Raihan semester I 2020 terbilang cukup bagus. Mengingat kondisi di tengah pandemi yang belum menentu. Asosiasi Semen Indonesia bahkan sempat memprediksi terdapat penurunan konsumsi semen nasional sebesar 7,72 persen pada semester pertama tahun 2020.
BACA JUGA: Penjualan Semen dan Terak SBI Meningkat Dibanding Tahun Lalu
Aulia optimis semester II 2020 akan tumbuh lebih bagus lagi. Pihaknya mengaku telah menyiapkan beberapa program efisiensi dan menjaga arus kas sebagai prioritas selama kondisi belum kembali pulih. “Banyak proyek-proyek infrastruktur dan perumahan yang tertunda karena anggaran teralih untuk dana kesehatan, namun kami masih bisa meraih peluang dari pasar ritel," terangnya.
"Jadi kondisinya masih sangat dinamis. Karena itu, kami terus berupaya menjalankan operasional dengan efisien dan terus berinovasi untuk memberikan solusi-solusi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan saat ini," bebernya.
Terlepas dari itu, Aulia mengungkapkan, program tahun ini yang tetap berjalan adalah komitmen dalam aspek pemeliharaan lingkungan. Belum lama ini, SBI bersama SIG selaku induk perusahaan melaksanakan peresmian proyek kolaborasi pengelolaan sampah perkotaan menjadi bahan bakar alternatif (refuse-derived fuel/RDF) di Cilacap, Jawa Tengah, 21 Juli 2020 lalu.
Fasilitas yang diresmikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ini merupakan bentuk kerjasama antara SBI dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Denmark, Pemprov Jawa Tengah, dan Pemkab Cilacap.
Pertama didirikan di Indonesia, fasilitas ini mampu mengelola 120 ton sampah per hari, yang akan diolah menjadi 60 ton RDF untuk dimanfaatkan sebagai substitusi sekitar 45 ton baru bara dalam proses produksi semen di pabrik SBI di Cilacap, Jawa Tengah.
