Logo

Pandemi Covid-19, Tenaga Kesehatan Banyak Dibutuhkan

Reporter:,Editor:

Kamis, 13 August 2020 04:00 UTC

Pandemi Covid-19, Tenaga Kesehatan Banyak Dibutuhkan

Kepala Disnakertrans awa Timur, Himawan Estu Bagijo disela Launching Public Assesment, Information and Education for Health (PESONA) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melalui daring.

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo mengakui di tengah pandemi Covid-19, tenaga kesehatan sangat dibutuhkan di dalam maupun luar negeri. Peluang besar bagi lulusan tenaga kesehatan. Sebab itu, ia mendorong semua tenaga medis untuk mengasah kemampuannya sesuai kebutuhan pasar.

"Disnakertrans Jatim sudah mempersiapkan tenaga kesehatan yang ingin mengasah kemampuan bahasanya dengan laboratorium bahasa agar dapat bersaing dalam dunia industri di luar negeri,” ujar Himawan disela Launching Public Assesment, Information and Education for Health (PESONA) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melalui daring, Rabu 12 Agustus 2020.

Pemprov Jatim, kata dia, memang tengah mendorong masyarakat untuk mengembangkan soft skill atau kemampuan komunikasi yang baik. Himawan berharap perbaikan-perbaikan semacam ini turut membantu mengurangi angka pengangguran yang masih mencapai 3,8 persen atau sekitar 800 ribu orang pengangguran. "Dengan diasahnya soft skill maupun hard skill membuat kreativitas calon pekerja akan lebih memiliki daya jual yang cukup baik,” terangnya.

BACA JUGA: 14 Nakes RSUD Soekandar Mojosari Positif Covid-19.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Jawa Timur, Mohamad Yoto mengakui jumlah tenaga kesehatan di Jatim masih jauh dari kata ideal. “Jadi memang saat ini, Dinas Kesehatan Jawa Timur masih melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan,” kata Yoto.

Ia berharap, lulusan tenaga kesehatan terus mengembangkan diri. Tidak puas dengan kemampuan yang dimiliki saat ini. Sehingga mampu bersaing dengan lulusan dari provinsi lain. “Memang tenaga terampil seperti D3 dan D4 ini memang sangat dibutuhkan, jadi jangan sampai puas disana saja,” terangnya.

Yoto mencontohkan, di masa pandemi kebutuhan kemampuan tenaga kesehatan tidak hanya sebatas mengobati. Tetapi juga sebagai agen kuratif dan preventif. Mensosialisasikan agar masyarakat bisa lebih tertib menjaga kesehatan mereka. “Peran ini cukup bagus untuk masyarakat Jawa Timur dalam melawan penyebaran virus corona yang memang sampai saat ini di Jawa Timur masih meningkat,” tandasnya.