Selasa, 08 January 2019 03:55 UTC
Vanessa Angel usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim. Foto: Khaesar Glewo
JATIMNET.COM, Jakarta – Pesohor Vanessa Angel, Sabtu 5 Januari 2019 ditangkap unit Cybercrime Ditreskrimsus Polda Jawa Timur terkait kasus prostitusi daring di Surabaya.
Mayoritas pemberitaan bersumber dari kepolisian dan hanya sedikit yang mengulas keterangan dari Vanessa Angel dan Avriellya Shaqqila.
Lewat sahabatnya Jane Shalimar, Vanessa menceritakan kronologi penangkapannya. Jane mengaku tidak mudah memperoleh keterangan dari teman dekatnya itu. Dirinya terus melakukan pendekatan, mengajak ngobrol sedikit demi sedikit.
BACA JUGA: Pekerja Seks Sering Dijadikan Umpan Menangkap Germo Kelas Kakap
"Saat itu kondisinya sangat terpukul, down. Saya coba ajak ngobrol sedikit demi sedikit. Tapi saya tidak terlalu mau banyak bertanya tentang apa yang terjadi," ucap Jane mengawali cerita yang hadir dalam jumpa pers digelar di kawasan Kalibata, Jakarta, Senin 7 Januari 2019.
Jane mengatakan awalnya Vanessa pergi ke Surabaya dalam urusan pekerjaan sebagai MC atau pembawa acara untuk acara internal di sebuah perusahaan. Tawaran pekerjaan itu diperolehnya dari seorang teman bernama Siska.
"Vanessa mengatakan dirinya telah berkawan dengan Siska sekitar setahun terakhir," kata Jane.
Menurut cerita Vanessa kepada Jane, tawaran itu datang secara mendadak, tanpa adanya kesepakatan mengenai nilai kontrak dan lain sebagainya. Vanessa menerima tawaran tersebut atas dasar pertemanan.
BACA JUGA: OPSI Minta Polisi Hentikan Kriminalisasi Pekerja Seks
"Vanessa itu gampang percaya sama orang. Dia enggak mau berpikiran jelek sama orang. (Siska mengatakan) Karena ini dadakan, nanti saya temuin kamu ke pengusaha yang buat acara ini. Kamu negosiasi sendiri deh sama dia. Kamu ngobrol aja konsep acaranya apa, fee-nya berapa. Ini penjelasan Vanessa yang dijelasin ke saya," ujar Jane.
Jane mengatakan Vanessa kemudian mengambil tawaran pekerjaan itu dan berangkat ke Surabaya pada Sabtu menggunakan pesawat pagi. Dia ke Surabaya ditemani oleh asistennya.
Sesampainya di Surabaya, kata Jane, Vanessa tidak langsung menuju ke kamar hotel yang telah dipesan, sebab proses check-in baru dapat dilakukan pada pukul 14.00 WIB.
Untuk menunggu waktu, Siska menawarkan Vanessa diminta beristirahat di kamarnya. Saat Vanessa sedang berada di kamar Siska, peristiwa penggerebekan pun terjadi. "Begitu asistennya pergi mencari makan, kemudian terjadilah penggerebekan itu," kata Jane.
Vanessa menegaskan kepada Jane bahwa pada saat penggerebekan itu terjadi, dirinya sedang duduk dan mengenakan busana. "Saya pakai baju, saya duduk, saya berani sumpah," ucap Jane menirukan pernyataan Vanessa.
Terkait ada tidaknya sosok pria dalam kamar tersebut, Jane mengaku tidak menanyakan hal itu kepada Vanessa.
Sementara di kesempatan yang sama pengacara Vanessa, Muhammad Zakir Rasyidin meyakini bahwa kliennya telah dijebak. "Klien saya murni dijebak. Oleh siapa? Patut diduga orang itu adalah yang mengundang klien saya," ucap Zakir.
Sosok Siska yang juga ditangkap bersama Vanessa, saat ini statusnya telah ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan sebagai muncikari.
Zakir mengatakan meskipun Siska diduga muncikari, hal itu tidak serta merta dapat disimpulkan bahwa kliennya terlibat dalam praktik prostitusi daring. Sebab, kata dia, selain Vanessa masih terdapat satu orang lainnya yang juga diduga terlibat, yakni model majalah pria dewasa, Avriellya Shaqqila.
"Soal adanya muncikari jadi tersangka, penetapannya dia itu apa karena Vanessa jadi korban dari muncikari atau karena yang satu lagi (Avriellya). Klarifikasi dari mereka (pihak kepolisian) kan belum ada. Yang ditangkap dua orang," ujar Zakir. (ant)