Logo

Pemkot Kecewa Proyek Pompa Air tidak Tuntas

Reporter:,Editor:

Sabtu, 29 December 2018 09:59 UTC

Pemkot Kecewa Proyek Pompa Air tidak Tuntas

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) saat melakukan pengecekan di proyek pembangunan pintu dan pompa air di sisi utara Jembatan Petekan Surabaya, Sabtu 29 Desember 2018. Foto: Khoirotul Latifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku gagal menyelesaikan proyek pembangunan membangun pintu dan pompa air pada Desember 2018 lantaran minimnya anggaran.

“Untuk sementara proyek berhenti dan akan dilanjutkan tahun depan karena minimnya anggaran,” kata Risma, sapaannya saat dijumpai di proyek pembangunan Rumah Pompa dan Pintu Air, Sabtu 29 Desember 2018.

Pemkot Surabaya menargetkan menyelesaikan pembuatan pintu air pada Desember 2018 dan melanjutkan pembangunan pompa setahun berikutnya. Namun hingga saat ini proses pembangunan masih sampai pada pemasangan pondasi untuk pintu dan pompa air.

Dengan kegagalan ini pemkot akan mengupayakan pembangunan pompa dan pintu air selasai di tahun 2019. Padahal harapannya proyek ini seharusnya dimasukkan dalam program multiyear atau proyek yang pengerjaannya lebih dari setahun.

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Tanggung Semua Kebutuhan Korban Kebakaran

Risma menyatakan proyek pembangunan pintu air telah menghabiskan anggaran Rp 11 miliar, yang baru terelisasi pondasinya. Sebelumnya Pemkot Surabaya mengajukan pengerjaan pintu air ini Rp 60 miliar namun terelisasi Rp 40 miliar dalam proses lelang.

“Tahun 2019 nanti akan kami ajukan anggaran pembangunan pompa air. Tapi kami belum tahu berapa anggaran yang disetujui, karena masih disusun dalam APBD 2019,” urainya.

Pembangunan yang dilakukan ini untuk mengatasi banjir di beberapa titik kota, khusunya wilayah Surabaya Utara seperti Jalan Jakarta, Kalisosok, dan Kalisari. Umumnya banjir di kawasan Surabaya Utara ini akibat air laut yang masuk dalam saluran kota.

Sebab permukaan air laut selalu naik karena dampak global warming serta diduga mencairnya kutub utara.

Banjir di kawasan Surabaya Utara juga disebabkan dari gelombang tinggi, rob dan back water (air laut yang masuk kembali ke dalam kota) melalui saluran pembuangan. “Padahal tidak ada hujan tapi daerah-daerah tertentu seperti Kalisari selalu banjir yang tentu meresahkan warga," tambahnya.

BCA JUGA: Pemkot Surabaya Sulap Jalan Karet Jadi Wisata Kuliner

Risma berencana memasang satu pintu air dan pompa air di Jalan Jakarta agar dapat menanggulangi banjir di semua titik kota. Menurutnya jika memasang pompa air di tiap wilayah yang terdampak banjir akibat naiknya permukaan air laut justru membutuhkan biaya besar.

Pembangunan pompa dan pintu ini diharapkan bisa menjadikan wilayah perairan di Surabaya Utara menjadi salah satu objek wisata.

Salah satunya dengan membangun objek wisata di kawasan Jembatan Petekan, semisal wisata berkeliling dengan menggunakan perahu untuk menyisir sungai di area jembatan.

Pemkot Surabaya berharap suatu saat nanti pompa air yang dibangun bisa digunakan sebagai sumber air baru untuk masyarakat Surabaya agar tidak terkontaminasi air laut.