Kamis, 03 January 2019 15:02 UTC
Kondisi Pasar Tunjungan yang kian suram menyebabkan sepinya pembeli. Foto: Khoirotul Latifiah.
JATIMNET.COM, Surabaya – Perkumpulan Pedagang Pasar Tunjungan (P3T) mengancam akan menggugat Pemkot Surabaya terkait masa depan Pasar Tunjungan yang tidak kunjung direvitalisasi.
“Kami kecewa karena Pasar Tunjungan tidak diperhatikan pemkot. Saat ini kondisinya sudah tidak layak ditempati dan semakin kumuh,” kata ketua Kumpulan Pengelola Pasar Seluruh Surabaya (KPPSS) Jalil Hakim saat diwawancarai di Pasar Tunjungan, Kamis 3 Januari 2019.
Dijumpai di Pasar Tunjungan, Jalil menilai gugatan ini didasari tidak adanya kepedulian dari Pemkot Surabaya. Semisal tidak ada perbaikan infrastruktur, minim penerangan, kamar mandi rusak, gedung makin kumuh dan suram, hingga berdampak tidak ada pembeli.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Gamang Lepas Tanah Berstatus Surat Ijo
“Jika turun hujan, lantai tiga bocor. Sementara airnya turun hingga ke lantai satu. Jika malam minim penerangan hingga membuat kondisi makin suram,” urai Jalil.
Sebetulnya KPPSS beberapa kali mengirim surat ke PD Pasar Surya meminta untuk merevitalisasi Pasar Tunjungan. Sayangnya hingga saat ini, Jalil mengaku tidak pernah ada tindakan dari Pemkot Surabaya maupun PD Pasar Surya.
Malahan pedagang dibebani dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) 10 persen yang diterapkan mulai Januari 2018 ditambah dengan sewa yang sebesar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per bulan.
Sementara itu, salah satu pemilik toko di Pasar Tunjungan Johniel Lewi Santoso mengungkapkan sejak tahun 2000-an Pasar Tunjungan mulai rusak dan tidak terawat. Hingga sampai saat ini pun listrik, dan fasilitas umum seperti kamar mandi tidak berfungsi, bahkan terjadi banjir jika turun hujan.
“Dulu di pasar yang berlantai tiga ini lebih dari 100 pedagang di Pasar Tunjungan, namun karena kondisi yang buruk semua tutup. Hingga saat ini hanya terdapat 20 pedagang yang berada di lantai satu, dan beberapa toko diantaranya di lantai 2,” kata Johniel.
BACA JUGA: Revisi Perda KTR Kota Surabaya Mirip Daerah Lain
Johniel juga mengungkapkan bahwa kondisi pasar setiap harinya hanya mendapat satu maupun dua pelanggan. Itu pun karena memang sudah berlangganan sejak lama. Selain kendala pasar yang kumuh dan tidak layak, lahan parkir di Pasar Tunjungan ini digunakan oleh pekerja maupun pengguna lain yang ada di area Jalan Tunjungan.

Pemkot dituding tidak pernah musyawarah bersama untuk mengambil keputusan. Kedua sempat nyinggung, Johnie bilang pemkot mau merevitalisasi kl pedagang disuruh keluar. Dia meminta tempat sementara selama pasar tunjungan diperbaiki.
“Kami berharap bu Risma (Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini) mau melihat keadaan Pasar Tunjungan dan bermusyawarah dengan pedagang pasar mengenai langkah yang akan diambil untuk kemajuan pasar ini,” tambahnya.
BACA JUGA: Pengunjung KBS Hasilkan Sampah Lima Ton
Dia juga makin kecewa lantaran ada permintaan bahwa revitalisasi bisa dilakukan jika pedagangnya keluar semua.
Dikonfirmasi terpisah, Humas Pemkot Surabaya M.Fikser menilai masalah gugatan adalah hak KPPSS maupun P3T. “Itu (gugatan) hak mereka,” jelasnya ketika dihubungi melalui telepon selulernya.
Sejauh ini pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PD Pasar Surya yang memiliki kewenangan berkaitan dengan revitalisasi Pasar Tunjungan.