Jumat, 28 December 2018 13:22 UTC
Pengurukan Jalan Raya Gubeng Surabaya. Foto: Dok
JATIMNET.COM, Surabaya- Tim Mitigasi kelongsoran Jalan Raya Gubeng merekomendasikan Basement RS Siloam yang berada di sisi barat jalan ditimbun sepenuhnya. Sebab, jka tidak ditutup segera, diperkirakan akan terjadi penurunan tanah akibat longsor, apalagi banyak kendaraan yang melewati Jl Raya Gubeng.
Pernyataan tersebut diperkuat Komite Keselamatan Konstruksi dan ditandatangani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochamad Basoeki Hadimujono. Dalam rekomendasi tersebut, tim mitigasi meminta lubang proyek tersebut diuruk dan ditutup.
"Jalan Raya Gubeng aman untuk dilalui jika SSP sudah terpasang, dan diperkuat dengan pengurukan tanah di sisi barat dengan kemiringan 30 derajat, atau penimbunan lubang galian. Namun itu belum dilakukan," kata Humas Balai Besar Pembangunan Jalan VIII Wahyu P Kuswanda saat diwawancarai wartawan di Jl Raya Gubeng, Jumat 28 Desember 2018.
BACA JUGA: Jalan Raya Gubeng Kembali Dibuka
Wahyu menjelaskan bahwa, perbaikan Jalan Raya Gubeng bukan semata-mata untuk menyambungkan kembali akses transportasi masyarakat. Tapi juga upaya mencegah (bangunan) Elizaberth dan BNI tidak terdampak lebih parah. Sekaligus urukan tanah dijadikan badan jalan sehingga struktur konstruksi jalan timbunan tanah sebagai subgrade.
Disamping itu, Wakil Koordinator PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) Demi Bastria memastikan bahwa lubang tersebut akan segera ditutup. "Nanti kita akan timbun basement, kami sedang koordinasi dengan pihak terkait semoga diizinkan untuk segera kami bisa menimbun agar tidak terlalu lama basement yang masih kosong ini," tambahnya.
Penimbunan ini diusahakan sesegera mungkin. Bastria menargetkan pengurukan mulai dilakukan pada Minggu 30 Desember 2018 mendatang.
BACA JUGA: Secuil Tentang Jalan Raya Gubeng Tempo Dulu
"Semua kita timbun dengan elevasi yang sudah direkomendasikan oleh Menteri PUPR. Berdasarkan surat itu kita akan timbun elevasinya kira-kira minus 2 atau minus 1 dari badan jalan," tuturnya.
Untuk sirtu kita datangkan dari Ngoro, Mojokerto sama seperti yang digunakan untuk nguruk jalan. Kira-kira ada sekitar 30.000 meter kubik, tapi nanti kita lihat lagi volumenya. Kita akan melakukan pengecekan volumenya.
PT NKE belum bisa memutuskan kelanjutan masa depan proyek galian basement RS Siloam. Petugas pun tak dapat memprediksi apakah hasil pekerjaan mereka selama ini akan terhenti atau tetap berjalan nantinya.