Logo

Abu Anak Krakatau Bahayakan Mesin Pesawat

Reporter:

Rabu, 26 December 2018 02:31 UTC

Abu Anak Krakatau Bahayakan Mesin Pesawat

Penerbangan domestik. Foto: DOK

JATIMNET.COM, Jakarta - Erupsi Gunung Anak Krakatau yang menyemburkan abu tebal berpotensi membayakan mesin pesawat terbang. Kepala Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan erupsi dari Gunung Anak Krakatau membahayakan untuk penerbangan.

"Jelas dan itu kami pantau setiap saat kami pantau dengan satelit Himawari. Dari pemantauan kami arah sebaran abunya itu dipengaruhi arah angin," kata Dwikorita di Gedung BMKG, Selasa malam, 25 Desember 2018.

BMKG telah mencoba mengecek secara langsung melalui udara tebing kawah dari Gunung Anak Krakatau tersebut. Sudah dua kali terbang mendekat dalam rangka untuk mengecek langsung tebing kawahnya, sampai saat ini belum bisa mendekati.

"Sampai dua kali ini kami sudah hampir sampai, awannya tebal dan hari pertama kaca pesawat itu sudah kena partikel-partikel abu sehingga kami bersama TNI menyatakan bahwa ini dapat membahayakan mesin pesawat, harus segera kembali," ucapnya.

BACA JUGA: Radius 1 Kilometer Pesisir Selat Sunda Steril Aktivitas Manusia

Sementara itu, pada Rabu 26 Desember 2018 kondisi cuaca di sekitar Gunung Anak Krakatau berpotensi hujan sedang hingga lebat pada pagi hingga sore hari.

"Pada malam hingga dini hari umumnya berawan dan hujan ringan. Arah angin dari barat daya-barat, namun kecepatan angin permukaan relatif menurun dibanding hari sebelumnya dengan kecepatan maksimum dapat mencapai 20 sampai 25 km/jam," ucap Dwikorita.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Selasa 25 Desember 2018 pukul 13.00 WIB, korban jiwa akibat tsunami di Selat Sunda mencapai 492 orang.

BNPB juga mencatat hingga hari ketiga pascatsunami Selat Sunda, sebanyak 1.485 orang luka-luka, 154 hilang dan 16.082 orang mengungsi akibat tsunami pada Sabtu malam, 22 Desember 2018.

Tsunami berdampak pada lima kabupaten yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten, serta Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus Provinsi Lampung. (ant)