Rabu, 26 December 2018 00:05 UTC
Grafis : Gilas Audi
JATIMNET.COM, Jakarta - Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) mengimbau mmasyarakat untuk menghindari lokasi pesisir pantai di sekitar Selat Sunda dalam radius 500 meter sampai 1 kilometer. Imbauan tersebut diungkapkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Gedung BMKG, Selasa malam, 25 Desember 2018.
Hal tersebut, kata Dwikorita, terkait masih adanya potensi interaksi antara kondisi erupsi vulkanik Gunung Anak Krakatau yang mengakibatkan getaran-getaran dan juga potensi cuaca ekstrem. "Terutama besok pagi masih juga terjadi dan potensi gelombang laut yang tinggi masih terjadi," ucap Dwikorita.
BMKG bersama Badan Geologi dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, kata dia, masih terus memantau aktivitas tremor Gunung Anak Krakatau serta kondisi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.
BACA JUGA: BMKG Pastikan Tsunami Selat Sunda Karena Anak Krakatau
"Seluruh kondisi tersebut dapat sewaktu-waktu berpotensi mengakibatkan longsor kembali, tebing kawah Gunung Anak Krakatau ke laut, dan dikhawatirkan dapat berpotensi memicu tsunami seperti hipotesa yang kami sampaikan pada 22 Desember 2018," kata Dwikorita.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Selasa kemarin, 25 Desember 2018 pukul 13.00 WIB, korban jiwa akibat tsunami di Selat Sunda mencapai 492 orang.
BNPB juga mencatat hingga hari ketiga pasca tsunami Selat Sunda, sebanyak 1.485 orang luka-luka, 154 hilang dan 16.082 orang mengungsi akibat tsunami pada Sabtu malam, 22 Desember 2018.
Tsunami tersebut berdampak pada lima kabupaten yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten, serta Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus, Provinsi Lampung. (ant)