Senin, 27 December 2021 09:00 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Jember – Kasus penganiayaan dan pengeroyokan kembali terjadi dilakukan oleh pknum anggota perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Jember. Korban pengeroyokan lagi-lagi perguruan pesilat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (PSNU).
Pengeroyokan dilakukan oleh lima pesilat PSHT pada Sabtu 25 Desember 2021 malam lalu di daerah Kecamatan Mayang. Ironisnya, korban pengeroyokan tersebut adalah pesilat putri berinisial NR.
“Saat itu saya baru pulang dari latihan silat di daerah Mumbulsari, lalu mampir makan di warung yang ada di Dusun Kayu Malang. Lalu saya didatangi oleh mereka dan dipukul,” ujar NR saat membuat kepada polisi.
Dikeroyok lima pesilat pria, NR sempat berusaha lari. Namun tetap saja mendapat penganiayaan. Usai dikeroyok, NR segera membuat laporan polisi di susul visum ke rumah sakit untuk barang bukti.
Baca Juga: Lagi, Pesilat Setia Hati Terate Aniaya Pesilat Lain di Jember
Dikonfirmasi terpisah, hingga Senin 27 Desember 2021, polisi sudah berhasil mengidentifikasi para pelaku. “Benar pelakunya ada lima orang. Dua diantaranya sudah berhasil kita amankan. Yang tiga masih dalam tahap pengejaran,” ujar Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Komang Arya Wiguna saat dikonfirmasi Jatimnet.com, Senin 27 Desember 2021.
Dua pelaku yang berhasil diamankan adalah Gusti Rifna (18 tahun) dan Alfi (18 tahun). Sedangkan tiga yang masih dalam penngejaran, masing-masing berinisial VN, RM dan YS yang masih sama-sama berusia remaja.
Dua pesilat PSHT yang diamankan tersebut, kini masih dalam pemeriksaan intensif dan ditahan di Mapolres Jember. Polisi akan mengenakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan subsider pasal 351 KUHP.
“Masih kita dalami perannya masing-masing. Apakah kapasitasnya hanya ikut mengeroyok atau yang ikut mengajak untuk mengeroyok,” pungkas Komang.
Baca Juga: Latihan Malam untuk Ujian Naik Tingkat, Pesilat PSHT di Jember Tewas
Kasus penganiayaan dan bentrokan yang dilakukan anggota perguruan silat PSHT di Jember kerap terjadi. Dan yang kerap menjadi sasaran adalah anggota perguruan silat Pagar Nusa yang terafiliasi dengan ormas Nahdlatul Ulama (NU).
Kondisi ini terus menjadi sorotan, termasuk dari pengurus PC NU Jember. karena itu, bupati Jember, Hendy Siswanto kemudian menggelar deklarasi damai dari 30 perguruan silat yang ada di Jember pada 09 Juni 2021.
Di dalamnya terdapat beberapa kesepakatan, antara lain pimpinan perguruan harus bisa mengendalikan anggotanya untuk tidak melakukan aksi anarki
