Logo

Ngebul Darjo Manfaatkan Food Waste dari industri Olahan Ikan Makarel Kalengan yang Dijual Pengepul

Reporter:,Editor:

Rabu, 26 May 2021 10:00 UTC

Ngebul Darjo Manfaatkan <em>Food Waste</em> dari industri Olahan Ikan Makarel Kalengan yang Dijual Pengepul

Tim mahasiswa ITS berhasil memanfaatkan food waste ikan makarel dari industri olahan ikan kalengan menjadi produk makanan lezat dengan nama Ngebul Darjo.

JATIMNET.COM, Surabaya - Indonesia sebagai penghasil food waste tertinggi kedua di dunia, nyatanya justru bisa menjadi potensi untuk berwirausaha. Hal ini dibuktikan oleh tim mahasiswa ITS yang berhasil memanfaatkan food waste ikan makarel dari industri olahan ikan kalengan menjadi produk makanan lezat dengan nama Ngebul Darjo.

Tim Ngebul Darjo ini terdiri dari lima mahasiswa yakni Fakhrudin Naufal Ansori dan Hafizh Muhammad Rozaan dari Teknik Infrastruktur Sipil, Adella Fajrin Nafiah dan Fandhi Al Idrus Dwi Saputra dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), serta Anisa Luthfiah Amalia dari Departemen Manajemen Bisnis ITS.

Fakhrudin Naufal Ansori selaku ketua tim menyampaikan bahwa nama Ngebul Darjo berasal dari kata ‘kebul’ yang berarti asap, sedangkan Darjo diambil dari nama kota Sidoarjo yang merupakan asal makanan tersebut. “Adapun produk kami adalah ikan makarel asap dan ikan makarel suwir pedas,” kata mahasiswa asal Sidoarjo ini.

Menariknya, dalam bisnis ini mereka memanfaatkan food waste dari industri olahan ikan kalengan yang dijual oleh pengepul di Sidoarjo. Di mana ikan makarel dari industri tersebut banyak tereliminasi karena ukuran yang tidak memenuhi standar industri. “Meskipun begitu, sebenarnya ikan ini memiliki nutrisi yang sama, masih segar, dan layak diolah," ia mengungkapkan.

Baca Juga: Menikmati Tur Virtual Kuliner Khas Tionghoa di Surabaya

Lebih lanjut, Fakhrudin menjelaskan bahwa inovasi dari Ngebul Darjo ini adalah dari pengolahannya. Biasanya ikan asap menggunakan ikan cakalang atau ikan tuna. Namun Ngebul Darjo mampu mengolah ikan makarel tersebut menjadi ikan asap yang memiliki cita rasa khas dibandingkan dengan olahan ikan asap pada umumnya.

Selain itu, Ngebul Darjo juga menggunakan pengawetan asap batok kelapa yang menjadikan produk mereka memiliki aroma asap yang khas dari ikan makarel. Untuk ketahanannya jika disimpan dalam freezer bisa bertahan hingga dua bulan. “Adapun harganya, kami mematok mulai Rp 20 ribu sampai Rp 40 ribu," ia menuturkan.

Selain merupakan produk olahan ikan dengan bumbu tradisional khas Indonesia, Ngebul Darjo juga menjadi salah satu solusi dalam mendukung kampanye gemar makan ikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

“Dalam skala yang lebih luas kami juga ingin memberdayakan masyarakat di sekitar Kabupaten Sidoarjo untuk tergabung dalam produksi Ngebul Darjo,” ia memungkasi.