Minggu, 20 December 2020 03:00 UTC
TUR VIRTUAL. Tur virtual Surabaya Heritage Track (SHT) ‘Jajanan dari Seberang: Cita Rasa Oriental’ yang diadakan House of Sampoerna (HoS) mulai 19 Desember 2020 hingga 20 Januari 2021. Dok: House of Sampoerna
JATIMNET.COM, Surabaya – Kedatangan pedagang Tionghoa di masa silam memiliki warna tersendiri dalam kerangka sejarah Indonesia.
Tidak hanya meramaikan jalur pelayaran Nusantara, jalinan interaksi dengan penduduk lokal juga turut menciptakan peleburan budaya di atas meja makan, berupa aneka rupa panganan dengan jejak oriental di tiap gigitan.
Sebut saja bakwan (ote-ote), bakso, nasi goreng, soto, kecap, onde-onde, lontong mie, dan banyak kuliner populer lain yang jika digali akar sejarahnya maka akan merujuk ke tradisi Tionghoa.
Sementara itu, sebagai kota multietnik, Surabaya layak menjadi tujuan wisata kuliner. Karenanya, melalui program tematik tur Surabaya Heritage Track (SHT) ‘Jajanan dari Seberang: Cita Rasa Oriental’ yang diadakan mulai 19 Desember 2020 hingga 20 Januari 2021, House of Sampoerna (HoS) mengajak trackers untuk mengenali identitas kota Surabaya sebagai melting pot budaya melalui keragaman kuliner yang bertalian erat dengan budaya Tionghoa.
BACA JUGA: Tur Virtual Surabaya Heritage Track, Eksplorasi Sejarah Dalam Satu Sentuhan Jari
"Tur tematik Jajanan Dari Seberang: Cita Rasa Oriental ini digelar secara virtual setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 10.00 - 11.30 WIB," kata Manager HoS, Rani Anggraini, Minggu, 20 Desember 2020.
Menurutnya, tur tematik SHT ini diselenggarakan pada periode-periode tertentu guna memperkenalkan sejarah kota Surabaya dan berbagai bangunan serta kawasan yang memiliki nilai sejarah tinggi.
"Sejak 2010, SHT telah menyelenggarakan 50 tur tematik dan mengunjungi lebih dari 70 bangunan cagar budaya, baik museum, institusi pemerintahan dan swasta, tempat peribadatan, monumen, kampung, pasar, perpustakaan, pabrik, dan lain sebagainya," ia menjelaskan.
BACA JUGA: Tur Online Museum dan Surabaya Heroic Track Bakal Diikuti 300 Peserta Melalui Virtual
Dengan arti ‘Menelusuri Jejak Warisan Surabaya’, program SHT diluncurkan di tahun 2009 dengan konsep tur keliling kota menggunakan bus bermodel kereta trem yang pernah berjalan di Surabaya tempo dulu.
Tracker (penumpang bus) dapat menikmati dan mengenal sejarah bangunan-bangunan cagar budaya, sejarah kota Surabaya yang terkenal sebagai Kota Pahlawan, kisah Babad Surabaya, dan kekayaan ragam budaya khas Arek-arek Suroboyo.
"Karena ingin terus melestarikan sejarah, seni, dan budaya meski di tengah pandemi Covid-19, SHT menyelenggarakan program daring berbentuk tur virtual. Program yang sudah diselenggarakan sejak akhir April lalu ini dapat dinikmati masyarakat sebagai alternatif berwisata yang dapat dilakukan dari mana saja melalui gawai," katanya.