Logo

Nataru di Jatim Dibayangi Cuaca Ekstrem yang Memicu Bencana Hidrometeorologi

Reporter:

Rabu, 24 December 2025 06:30 UTC

Nataru di Jatim Dibayangi Cuaca Ekstrem yang Memicu Bencana Hidrometeorologi

Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: Freepik.com

JATIMNET.COM, Surabaya – Cuaca ekstrem yang berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor membayangi masa libur Natal hingga malam pergantian tahun.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, potensi cuaca ekstrem itu berlangsung mulai 21-31 Desember 2025 di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur (Jatim).

Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan mengatakan bahwa potensi cuaca ekstrem ini sebagai indikator seluruh wilayah di Jatim telah memasuki puncak musim hujan.

Fenomena ini, dijelaskannya, dampak dari aktifnya monsun Asia. Selain itu, adanya bibit siklon tropis 93S di  sekitar Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat.

BACA: Jatim Terdampak Cuaca Ekstrem, Ini Peringatan BMKG Juanda

Keberadaannya berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca khususnya di wilayah Jatim berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Dampak lainnya, pada peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jatim.

Tak hanya itu, Taufiq menuturkan, tingginya suhu muka laut di Selatan Madura juga memicu potensi terjadinya cuaca ekstrem

“Diperkirakan dalam 11 hari ke depan akan terjadi peningkatan cuaca ekstrem yang berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat,” ujarnya dikutip Jatimnet.com dari rilis resmi BMKG Juanda, Rabu, 24 Desember 2025.

BACA: Hujan Ekstrem Mengintai Jawa Timur, BPBD Jatim Imbau Warga Tingkatkan Kesiapsiagaan

Selama kurun waktu tersebut, ia melanjutkan, kondisi kondisi atmosfer lokal yang labil turut mendukung  pertumbuhan awan-awan konvektif. Kondisi ini berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang  hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. 

Dengan potensi ini, BMKG Juanda mengimbau warga dan instansi terkait senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak.

Wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat  cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta  berkurangnya jarak pandang,” jelas Taufiq.