Rabu, 06 March 2019 06:15 UTC
Pemasangan Banner Informasi Penutupan Oleh Muspika Sukapura. Foto: Zulkifli
JATIMNET.COM, - Probolinggo - Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Sukapura memasang baner informasi, tentang penutupan jalur yang melintasi perkampungan Umat Hindu Suku Tengger.
Pemasangan banner dilakukan, sebagai bentuk persiapan waktu penutupan jalur perkampungan Umat Hindu, Suku Tengger, di lereng Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Banner informasi sendiri, berisi pesan agar masyarakat menghormati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 serta penutupan akses menuju Bromo mulai Desa Ngadas pada 7 hingga 8 Maret sejak pukul 05.00 WIB.
Banner tersebut diletakkan di sejumlah tempat umum yang ada di wilayah Kecamatan Sukapura. Mulai dari terminal, pertokoan warga, hingga di jalan raya Kecamatan setempat.
BACA JUGA: Catur Brata Nyepi, Wisata Gunung Bromo Ditutup Dua Hari
Camat Sukapura, Yulius Christian mengatakan, pemasangan banner informasi merupakan hasil kesepakatan Muspika, untuk menghormati pelaksanaan Nyepi Umat Hindu, Suku Tengger.
Kesepakatan itu melibatkan unsur TNI, Polri, Pemerintah Kecamatan, PHDI (Persatuan Hindu Dharma Indonesia) Probolinggo dan Tokoh Muslim Sukapura.
"Pemasangan Banner, sebagai himbauan dan informasi bagi masyarakat di luar Umat Hindu mas. Serta juga bagi para wisatawan, yang hendak berlibur di Bromo,"jelasnya, Rabu 6 Maret 2019.
BACA JUGA: Hari Raya Nyepi, Penyeberangan Selat Bali Tutup 31 Jam
Namun demikian, rencana penutupan akses nyatanya sudah diketahui oleh wisatawan yang berlibur ke obyek wisata Gunung Bromo.
Seperti disampaikan Andi, salah seorang wisatawan asal Yogyakarta. Ia mengaku sudah mengetahui soal penutupan akses ke Bromo sebelumnya.
Ia lantas mempercepat jadwal liburannya ke Bromo. Rencanaya Andi akan pulang kembali ke Yogyakarta hari ini.
"Sudah tau dari kemarin sih pak, soal penutupan. Makanya waktu liburan saya majukan. Dan hari ini sudah jadwal pulang,"ungkapnya.
BACA JUGA: Hari Raya Nyepi Tanpa Internet, Begini Tanggapan Menteri Agama
Sebagai informasi, penutupan akses ke Bromo tak hanya berlaku di Kabupaten Probolinggo, akan tetapi juga wilayah Pasuruan, Malang, Lumajang.