
Reporter
Rochman AriefSabtu, 16 November 2019 - 10:48
Editor
Rochman Arief
SAPI INDUKAN. Pemerintah mendorong perbankan untuk menyalurkan KUR. Foto: Dok Jatimnet.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengharapkan kucuran anggaran perbankan berbentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pengembangan inseminasi buatan (IB). Anggaran tersebut nantinya akan dijadikan target utama dalam memperkuat swasembada daging sapi.
“Saya berharap bisa bicara dengan sektor lain seperti perbankan untuk menggulirkan KUR. Harapan saya, anggaran itu bisa diujicobakan agar bisa bersentuhan dengan rakyat,” kata Syahrul, Sabtu 16 November 2019.
Dia mencontohkan ada 100 peternak melakulan inseminasi buatan, diharapkan pada tahun berikutnya bisa mendapatkan 200 ekor sapi. Bahkan Syahrul mengaku sudah bicara dengan beberapa stake holder di Jawa Timur, agar Pasuruan bisa membangun kemandirian daging sapi di Indonesia.
Syahrul mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini sudah menetapkan Lolitsapi Pasuruan sebagai percontohan swasembada daging nasional untuk daerah lain.
BACA JUGA: Khofifah Klaim Bukukan Transaksi Perdagangan Rp 603 Miliar dengan NTB
“Sementara membahas Pasuruan dulu, ke depan daerah lain juga harus mengikuti. Seharusnya semua kabupaten mampu memproduksinya, karena sama-sama memiliki potensi," katanya.
Syahrul menjelaskan, Lolitsapi Pasuruan berhasil mengembangbiakan 1.000 ekor sapi indukan yang terdiri atas 550 sapi peranakan ongole (PO), 250 ekor sapi madura, dan 200 ekor sapi bali. Padahal total sapi indukan awal hanya sekitat 700 ekor sapi.
Menurut Syahrul, keberhasilan ini merupakan hasil program IB yang diuji coba di Kecamatan Grati, Pasuruan. “Prospeknya cukup bagus, makanya ke depan wilayah Pasuruan akan dijadikan percontohan,” kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.
Lolitsapi Pasuruan merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Lolitsapi memiliki tugas mengembangkan inovasi produksi bibit unggul sapi potong lokal untuk nasional.
BACA JUGA: Disnak Jatim Syaratkan Hewan Kurban Kantongi Sertifikat Veteriner
Untuk saat ini, Lolitsapi Pasuruan juga sedang melakukan riset untuk pengembangan sapi belgian blue (BB) dan sapi beranak kembar. Sapi BB dilakukan melalui teknologi transfer embrio (TE) dan inseminasi buatan (IB) dengan induk sapi PO sejak 2018.
Lolitsapi juga berperan dan berkontribusi terhadap Program Upsus Siwab melalui inovasi teknologi kit diagnosis kebuntingan dini dan suplementasi pakan berupa NUT-MB plus.
Kit diagnosis kebuntingan dini mudah diaplikasikan di lapangan dan dapat dilakukan sendiri oleh peternak, mampu mendeteksi kebuntingan sapi mulai umur 15 hari dengan akurasi 90 persen.
Sumber: Suara.com