Logo

Khofifah Klaim Bukukan Transaksi Perdagangan Rp 603 Miliar dengan NTB

Reporter:,Editor:

Rabu, 30 October 2019 06:54 UTC

Khofifah Klaim Bukukan Transaksi Perdagangan Rp 603 Miliar dengan NTB

Ilustrasi sapi potong. Foto:Dok

JATIMNET.COM, Surabaya-Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim berhasil membukukan transaksi senilai Rp 603 miliar saat kunjungan ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa 29 Oktober 2019. Khofifah mengaku jumlah itu meningkat tajam dibanding 2017 silam.

"Dalam misi dagang kali ini omzetnya mencapai Rp 603 miliar lebih, bandingkan pada tahun 2017 baru mencapai Rp 4 milliar," ujar Khofifah dalam keterangan resmi yang diterima Jatimnet.com, Rabu 30 Oktober 2019.

Tidak disebutkan secara rinci sektor mana saja yang paling dominan dalam misi dagang Pemprov Jatim dengan pelaku usaha di NTB.

BACA JUGA: Pembangunan KEK Garam di Madura Butuh Investor

Sejumlah sektor yang diperkirakan berpotensi menyumbang omzet antara lain produk perindustrian, perdagangan, potensi perikanan, agribisnis dan peluang investasi. 

Gubernur kelahiran Surabaya itu optimis perdagangan dengan NTB bisa terus berkembang. Sebab itu, dalam kunjungan tersebut juga dibarengi dengan penawaran kerja sama antara Jatim dengan NTB. 

Diantaranya, kerjasama perluasan penggemukan sapi untuk swa sembada daging dan protein hewani. Khofifah menawarkan tenaga inseminator dan tenaga pemeriksa kebuntingan dari Jatim untuk memberikan pelatihan termasuk dari Balai Besar Inseminasi Buatan di Jatim untuk peternak dari NTB. 

BACA JUGA: Menengok Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Lombok

Mantan menteri sosial itu juga menawarkan kerjasama dengan NTB terkait kerangka perhiasan untuk mutiara. 

"Masih banyak kerangka dari perhiasan yang berbasis mutiara di NTB masih diimpor, terutama untuk liontin, gelang dan cincin," tandasnya.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Kagumi Keunikan Dusun Sade Lambok

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Siti Rohmi Djalillah berharap bisa melakukan hal-hal yang produktif untuk kerjasama NTB dan Jatim. Ia pun mengaku tengah mendorong desa wisata untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

“Kami mendorong desa wisata, perkembangan pariwisata sejalan dengan pertumbuhan ekonomi khususnya masyarakat desa. Nantinya, Kerjasama tidak hanya tertutup pada pertanian, peternakan dan perdagangan,” kata Siti Rohmi.