Logo

Menteri Agama: Santri yang Wafat akan Menjemput Orang Tuanya di Surga

Reporter:,Editor:

Selasa, 30 September 2025 10:20 UTC

Menteri Agama: Santri yang Wafat akan Menjemput Orang Tuanya di Surga

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa/Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Selasa, 30 September 2025. Foto: Januar

JATIMNET.COM, Sidoarjo – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa/Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Selasa, 30 September 2025. 

Salah satu bangunan lantai 3 di ponpes setempat yang sedang dalam tahap pengecoran ambruk, Senin sore, 29 September 2025. 

Dalam kunjungannya, Nasaruddin menegaskan peristiwa tersebut menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak, terutama terkait pentingnya pembangunan pondok pesantren sesuai standar keselamatan bangunan.

“Kami datang langsung ke sini, bahkan ikut masuk ke dalam bersama Basarnas dan tim terkait untuk melihat kondisi secara obyektif. Masyaallah, kejadian ini di luar bayangan kita semua,” katanya.

BACA: Menteri Agama: Konstruksi Bangunan termasuk Pesantren Harus Mengacu Standar Keselamatan

Nasaruddin menyampaikan rasa duka mendalam atas korban jiwa maupun luka-luka akibat runtuhnya bangunan ponpes tersebut. Menurutnya, para santri yang wafat dalam musibah ini meninggal dengan niat yang suci, yakni menuntut ilmu di jalan Allah.

“Semoga anak-anak bangsa yang gugur ini insyaallah dicatat sebagai syuhada, karena kepergiannya dalam keadaan suci, demi mengabdi sebagai makhluk Tuhan,” ujarnya.

BACA: 24 Jam, Beberapa Santri Al Khoziny Masih Terjebak, Kapolda Jatim: Prioritas Penyelamatan

Dalam kesempatan itu, Nasaruddin menegaskan Kementerian Agama akan memberikan perhatian khusus terhadap aspek pembangunan fisik pondok pesantren di Indonesia. 

Ia mengakui banyak pondok pesantren didirikan dengan cara sederhana dan swadaya masyarakat, tanpa melalui standar teknis yang ketat.

BACA: Gedung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk Baru Dicor, Ini Penjelasan Pengasuh

“Ke depan, insyaallah kita akan menciptakan suatu ketentuan khusus agar pembangunan pondok pesantren, madrasah, dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya sesuai dengan standar bangunan yang berlaku. Kita sudah punya aturan, tinggal dijalankan secara konsisten,” katanya.

Selain meninjau lokasi, Nasaruddin juga memberikan dukungan moral kepada pimpinan Ponpes Al Khoziny, para pengajar, dan ribuan santri yang masih bertahan di pesantren tersebut.

BACA: Tragedi Ponpes Al Khoziny, Korban Meninggal Jadi 3 Orang

“Kami datang memberikan bantuan sekaligus semangat agar pesantren ini bisa segera recovery, bangkit kembali, dan para santri tidak kehilangan semangat belajar,” ujarnya.

Ia meminta para santri tetap berjuang dan berdoa untuk para korban sembari melanjutkan aktivitas pendidikan dengan penuh ketabahan.

“Semangat belajar harus tetap dijaga, jangan patah arang. Insyaallah pesantren ini akan kembali kuat,” katanya.

BACA: Daftar 83 Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Satu Meninggal Dunia

Terkait jumlah korban yang masih terjebak di reruntuhan, Nsaruddin mengaku belum memperoleh data pasti. Ia menyerahkan informasi tersebut kepada Basarnas yang menjadi otoritas dalam operasi penyelamatan.

“Saya tidak tahu persis jumlahnya, nanti kita tanya langsung ke Basarnas. Yang jelas semua pihak sudah bekerja maksimal,” ucapnya.

Nasaruddin menyatakan keyakinannya bahwa para korban yang meninggal dunia akan mendapatkan kedudukan mulia di sisi Allah SWT.

“Anak-anak yang wafat ini, apalagi ada santri kecil, mereka ibarat malaikat kecil yang terkubur di bawah reruntuhan. Insyaallah kelak mereka akan menjemput orang tuanya di pintu surga,” ujarnya.