Senin, 29 September 2025 15:20 UTC
Gedung baru di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin sore dan evakuasi korban masih berlangsung hingga Senin malam, 29 September 2025. Foto: Januar
JATIMNET.COM, Sidoarjo – Bangunan baru di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ambruk tak lama setelah proses pengecoran selesai, Senin sore, 29 September 2025.
Pengasuh Ponpes Al Khoziny, KH Abdus Salam Mujib, menjelaskan bahwa ambruknya bangunan terjadi ketika proses pengecoran lantai tiga baru saja selesai.
“Pengecoran itu dimulai sejak pagi dan selesai sekitar pukul 12 siang. Jadi ini pengecoran yang terakhir saja,” katanya.
KH Abdus Salam memastikan bangunan tersebut belum ditempati santri lantaran masih tahap pembangunan.
"Bangunan baru tiga lantai, rencana nanti sampai empat lantai dengan atap dak. Lantai bawah memang sudah dipakai untuk salat, tapi lantai atas masih kosong,” ujarnya.
BACA: Musala Ponpes Al-Khoziny Ambruk, 1 Meninggal dan 78 Luka
Meski begitu, saat insiden terjadi disebutkan ada jemaah salat asar di lantai dasar bangunan tersebut. Namun, KH Abdus Salam mengaku tidak mengetahui jumlah pastinya.
“Saya tidak tahu persis, mungkin ratusan. Waktu itu saya juga tidak sedang di lokasi,” katanya.
Menurutnya, pembangunan gedung dikerjakan secara bertahap.
"Bagian atas bangunan rencananya akan digunakan untuk ruang kelas dan kegiatan santri, sementara lantai bawah sudah difungsikan sebagai musala," katanya.
BACA: Evakuasi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Ketika ditanya mengenai penyebab ambruknya bangunan, KH Abdus Salam menduga penopang pengecoran tidak kuat menahan beban.
“Sepertinya penopang cor itu tidak pas, sehingga ambruk ke bawah,” katanya.
Meski begitu, ia menekankan bahwa musibah ini harus diterima dengan penuh kesabaran.
“Saya kira memang ini takdir dari Allah. Jadi semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik, serta dibalas dengan pahala,” ucapnya.
BACA: Daftar 83 Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Satu Meninggal Dunia
Hingga Senin malam, proses evakuasi masih dilakukan tim SAR gabungan yang dibantu pengurus pesantren. Aparat kepolisian juga akan melakukan penyelidikan terkait penyebab runtuhnya bangunan tersebut.
Pengelola lembaga pendidikan termasuk pesantren diimbau memperhatikan kualitas bangunan terutama bangunan bertingkat dengan cor semen dan rangka besi untuk menghindari kecelakaan bangunan.