Logo

Mensos Harapkan Banyuwangi jadi Pelopor Sekolah Rakyat Tahun Ini

Reporter:,Editor:

Jumat, 18 April 2025 09:00 UTC

Mensos Harapkan Banyuwangi jadi Pelopor Sekolah Rakyat Tahun Ini

Mensos Saifullah Yusuf memberikan papapran angka kemiskinan di Indonesia yang berlangsung di Kabupaten Banywangi, Jumat, 18 April 2025. Foto: Pemkab Banyuwangi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Menteri Sosial Saifullah Yusuf berharap agar Kabupaten Banyuwangi menjadi pelopor Sekolah Rakyat, program pendidikan berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

Harapan Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah Yusuf, karena Banyuwangi memiliki pengalaman dan rekam jejak yang baik dalam menurunkan angka kemiskinan.  

“Saya berharap Banyuwangi bisa menjadi pelopor dari Sekolah Rakyat ini,” ungkapnya dalam pertemuan dengan sejumlah pilar penggerak sosial di Pendopo Shaba Swagata Blambangan Banyuwangi, Jumat, 18 April 2025.

Sekolah Rakyat, lanjutnya, memiliki tujuan utama mengentaskan kemiskinan. Maka, Banyuwangi dengan rekam jejak dalam menganggulangi permasalahan sosial itu dinilai mampu menjadi pelopor pelaksanaan Sekolah Rakyat tahun ini.

"Banyuwangi ini kinerjanya cukup bagus, termasuk daerah dengan penurunan kemiskinannya yang tinggi. Karena itu, kami berharap Banyuwangi bisa menjadi daerah pelopor Sekolah Rakyat. Ke depan dengan adanya sekolah ini harapnnya penurunan kemiskinan bisa lebih tinggi lagi," jelas Gus Ipul.

BACA: Mensos Gus Ipul Sebut Tiga Provinsi Ini Punya Jumlah Penduduk Miskin Tertinggi

Di Banyuwangi sendiri persentase penduduk miskin turun dari 7,34 persen (2023), menjadi 6,54 persen (2024).

 Gus Ipul menjelaskan Sekolah Rakyat ditujukan untuk anak berusia SD hingga SMA, yang berasal dari keluarga di dua desile awal yang masuk dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

 “Nanti, siswanya berasal dari warga yang berada di desile satu (miskin ekstrem) dan desile dua (miskin),” terangnya.

 Dalam penentuan para siswa Sekolah Rakyat, akan melibatkan pemerintah daerah. Langkahnya, termasuk dalam menyiapkan tenaga pendidik dan infrastruktur awalnya.

 "Jadi, bupati mengusulkan siswa dan gurunya. Karena itu kami membutuhkan dukungan kepala daerah," kata Gus Ipul.

 Ia menerangkan Sekolah Rakyat merupakan kerja bersama berbagai Kementerian. Mulai dari Kemterian PU untuk sarana dan prasarana.

Kemudian, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk rekrutmen guru, Kementerian Sosial untuk rekruitmen siswa, dan termasuk dibantu oleh seluruh kepala daerah.

BACA: Didampingi Gus Barra, Mensos Gus Ipul Tinjau Rencana Gedung Sekolah Rakyat di Mojokerto 

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut antusias upaya untuk membangun Sekolah Rakyat. Ada sejumlah aset daerah yang diproyeksikan menjadi sekolah tersebut.

 “Kita telah mengusulkan Rumah Susun di Kalipuro atau Balai Diklat di Licin yang akan diproyeksikan sebagai Sekolah Rakyat. Tinggal menunggu verifikasi dari kementerian,” ujarnya.

 Selain infrastruktur, Ipuk juga telah menyiapkan sumber daya manusia penunjangnya. “Untuk guru dan tenaga pendidiknya juga sama. Kami siap untuk mengalokasikan tenaga dari unsur PNS atau PPPK yang tentunya telah diseleksi oleh kementerian,” ujarnya.

 Ipuk optimis jika Sekolah Rakyat bisa diterapkan di tahun ajaran mendatang. “Insyaallah kalau dilihat persiapannya bisa dimulai tahun ajaran ini,” pungkasnya