Sabtu, 23 October 2021 23:40 UTC
FESYEN MUSLIM. Menkop UKM Teten Masduki memberi sambutan dalam Banyuwangi Moslem Fashion Festival (BMFF) di dermaga yacht, Pelabuhan Marina Boom Banyuwangi, Sabtu 23 Oktober 2021. Foto: Humas Pemkab Banyuwangi
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menghadiri Banyuwangi Moslem Fashion Festival (BMFF) di dermaga kapal yacht Pelabuhan Marina Boom Banyuwangi, Sabtu, 23 Oktober 2021.
Teten memotivasi pelaku UKM untuk terus berjuang dan berinovasi dalam mengembangkan usahanya. Dia menilai kebangkitan UKM di Banyuwangi sejak pandemi telah tampak dari naiknya jumlah kredit mereka.
"Ini menunjukkan aktivitas ekonomi di daerah mulai bergerak seiring dengan levelisasi PPKM. Dalam pantauan kami, sektor UMKM sudah menggeliat yang indikatornya kredit UMKM di perbankan, seperti KUR di Banyuwangi sudah cukup baik,” kata Teten.
BACA JUGA: RI Siap Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia Tahun Depan
Ia juga menjelaskan karena dampak pandemi Covid-19, nilai belanja produk pakaian muslim di dunia turun 2,9 persen menjadi US$268 miliar. Namun diprediksi akan pulih pada 2021 dan akan terus tumbuh pada kisaran US$300 miliar di tahun 2024.
Teten mengapresiasi acara yang digelar Pemkab Banyuwangi bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) itu yang dinilai akan mendorong geliat UKM dan fesyen muslim. Bahkan ia mengatakan acara peragaan busana itu menjadi momentum kebangkitan UMKM dan sektor fesyen di Indonesia.

FESYEN MUSLIM. Peragaan busana muslim dalam Banyuwangi Moslem Fashion Festival (BMFF) di dermaga yacht, Pelabuhan Marina Boom Banyuwangi, Sabtu 23 Oktober 2021. Foto: Humas Pemkab Banyuwangi
BACA JUGA: Prihatin Soal Sampah, Mahasiswa Insuri Gelar Recycle Street Fashion Show
"Dan menariknya, event ini bukan hanya peragaan busana tapi dilakukan dengan pendekatan secara ekosistem yang utuh karena di dalamnya ada rangkaian pendampingan inkubasi desain mode produkasi baju siap pakai, juga pariwisata, dan lainnya,” kata Teten.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto mengatakan event ini digelar sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi di sektor ekonomi kreatif khususnya industri fesyen muslim.
“Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi negara yang berpotensi besar. Salah satunya lewat industri fesyen muslim. Sinergi antara BI dan Pemkab Banyuwangi akan terus kami hadirkan baik dalam bentuk fesyen maupun membangun halal value. Semoga ini berdampak bagi warga Banyuwangi,” kata Budi.