Menjaga Tradisi Santap Coto Makassar Jelang Ramadan

Rochman Arief

Reporter

Rochman Arief

Minggu, 5 Mei 2019 - 06:47

menjaga-tradisi-santap-coto-makassar-jelang-ramadan

Foto: Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Makassar – Sejumlah warung coto di Makassar dan sekitarnya diserbu warga karena sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Bugis Makassar, Sulawesi Selatan untuk makan Coto Makassar menyambut bulan suci Ramadan.

“Setiap mau masuk Ramadan, kami selalu menyiapkan waktu untuk makan coto bareng keluarga. Ini bukan hal wajib tapi seperti tradisi jelang Ramadan," ungkap Supriadi di Warung Coto Paraikatte di Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu 5 Mei 2019.

Menikmati kuliner khas Makassar telah menjadi tradisi menyambut bulan suci Ramadan. Sebab untuk menjajakan kuliner dengan bahan baku daging sapi atau kerbau, biasanya hanya bisa diperoleh pada siang hari, jarang pedagang menjual pada malam hari.

Alhasil, menikmati kuliner yang satu ini sepertinya menjadi hal wajib bagi sebagian besar masyarakat Bugis Makassar. Terlebih bagi warga yang berdomisili di daerah.

BACA JUGA: Kemenag Lakukan Rukyatul Hilal di 102 Titik di Indonesia

“Beda kalau di Makassar. Banyak penjual coto begadang, kalau di sini (Takalar) jarang ada. Padahal penjual coto paling enak itu banyak berasal dari kampung kami,” ungkap Adi sapaannya.

Senada, ungkapan Supriadi dibenarkan penjual Coto Makassar, Daeng Bunga. Ia mengaku omzetnya meningkat beberapa hari menjelang bulan puasa. Pelanggan yang membanjiri warungnya mengharuskan Daeng Bunga menyiapkan stok daging tiga kali lipat dari biasanya.

“Alhamdulillah semenjak mau Ramadan, pembeli sangat banyak. Apalagi dalam tiga hari ini, kami menjual hanya sampai sore. Kadang-kadang pukul 14.00 sudah habis," ungkap Daeng Bunga, pemilik warung Coto Paraikatte.

Oleh karena itu, Ramadan penuh berkah ialah kalimat yang dianggap Daeng Bunga sangat pantas disematkan untuk bulan suci umat Islam.

BACA JUGA: Polres Probolinggo Bagikan Kopi Gratis untuk Pengemudi di Pantura

Penjualan pada bulan puasa mungkin akan menurun karena aktivitas puasa. Tetapi bulan Ramadan dianggap membawa berkah bagi pedagang, khususnya penjaja kuliner khas Makassar ini.

“Rencana kami akan buka pukul 17.00 sampai 19.00 sepanjang Ramadan, karena biasanya ada pengunjung yang singgah buka puasa di sini. Tapi memang waktunya tidak lama karena kami juga mau tarawih," tandasnya.

Salah satu penikmat Coto Makassar, Nur Hidayat mengemukakan, dirinya bersama keluarga telah menyambangi penjual coto favoritnya yang ada di sudut pasar tradisional.

“Warungnya terbuka jika pasar saja, jadi memang wajib ke warung coto favorit keluarga kami sebelum puasa, karena pasti tidak buka saat Ramadan,” ungkapnya. (ant)

Baca Juga