Logo

Mengenal Malaria yang Paling Mematikan, Plasmodium falciparum

Reporter:

Senin, 22 July 2019 04:54 UTC

Mengenal Malaria yang Paling Mematikan, <em>Plasmodium falciparum</em>

Ilustrasi oleh Chepy Canggih

JATIMNET.COM, Surabaya – Parasit malaria asal Afrika Selatan, Plasmodium  falciparum, dikabarkan ditemukan menginveksi satu warga Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang baru saja pulang dari wilayah itu.

Berdasarkan laman Who.int,  di tahun 2017, P.falciparum mendominasi sekitar 99,7 persen kasus malaria di wilayah Afrika. Hal serupa juga ditemukan di sejumlah wilayah di Asia Tenggara, sebanyak 62,8 persen, Mediterania Timur sebesar 69 persen dan Pasifik Barat sekitar 71,9 persen.

Gejala falciparum, menurut WHO memiliki persamaan dengan malaria yang disebabkan oleh parasit P.vivax. Kedua parasit yang dibawa oleh nyamuk Anopheles  betina itu sama-sama memunculkan gejala sekitar 10 hingga 15 hari setelah digigit.

BACA JUGA: Nyamuk Lebih Suka Menggigit Orang Dewasa

Gejala pertama adalah demam, sakit kepala, dan menggigil.

Tiga gejala ini terkadang muncul dengan samar dan susah untuk dikenali sebagai malaria. Pada pasien yang terinveksi falciparum¸gejala sakit akan segera meningkat dan berujung pada kematian, jika tidak segera ditangani dalam 24 jam.

Gejala tersebut seringkali diikuti tanda-tanda lain.

Pada anak, beberapa gejalanya seperti anemia, gangguan pada pernafasan. Sedangkan pada dewasa, juga ditemukan kegagalan organ.

Di wilayah endemik malaria, penduduknya mungkin mengembangkan kekebalan parsial, sehingga menyebabkan infeksi yang tidak bergejala khas, muncul.

BACA JUGA: Resisten pada Pestisida, Jamur Ini Membasmi 99% Nyamuk Malaria 

Malaria bisa disembukan dengan obat anti malaria, yang disiapkan berbeda, bagi anak-anak, dewasa, ataupun perempuan yang sedang hamil.

Malaria juga bisa dicegah dengan mengontrol jumantik di komunitas endemik malaria. Ada dua bentuk strategi, yaitu insektisida,serta  penyemprotan sarang di luar dan di dalam ruangan.

Menurut laporan World malaria tahun 2018, ditemukan 219 juta kasus di tahun 2017, dan 217 kasus tahun 2016. Perkiraan kematian akibat malaria mencapai 435 ribu di tahun 2017.

Wilayah Afrika menjadi wilayah dengan beban Malaria terbesar secara global. Ada 92 persen kasus di dunia, di tahun 2017, dengan 93 persen kematian.

BACA JUGA: Bagaimana Nyamuk Selamat Dari Air Hujan, Begini Penjelasannya

Tahun 2017, kasus di lima negara ini jika dijumlah, hasilnya menyumbang separuh dari seluruh kasus global. Nigeria sebesar 25 persen, Republik Kongo sebesar 11 persen, mozambik sebesar 5 persen, India 4 persen, dan Uganda 4 persen.

Anak di bawah lima tahun menjadi kelompok yang paling rentan terserang malaria. Tahun 2017, anak-anak menyumbang 61 persen atau sekitar 266 ribu kematian global.