Logo

Manfaatkan Limbah Sepatu Kulit, Mahasiswa ITS Juara Kompetisi Kreatif Alas Kaki

Reporter:,Editor:

Rabu, 23 September 2020 14:20 UTC

Manfaatkan Limbah Sepatu Kulit, Mahasiswa ITS Juara Kompetisi Kreatif Alas Kaki

MANFAATKAN LIMBAH. Daiva menunjukkan desain sepatu yang memanfaatkan limbah sepatu kulit. Foto: Humas ITS

JATIMNET.COM, Surabaya – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menyulap limbah kulit menjadi sepatu kasual yang apik dan menarik, sehingga berhasil menjuarai Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) atau Kompetisi Kreatif Alas Kaki Indonesia 2020.

Adalah Gede Arya Daiva Daniswara, mahasiswa Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS angkatan 2018 yang berhasil mengusung konsep daur ulang dalam desain produk garapannya bertitel Revive Runner, the Upcycled Leather Waste Casual Sneaker.

IFCC merupakan kompetisi yang diadakan Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di bawah Kementerian Perindustrian guna menyediakan ruang bagi pelaku industri kreatif di Indonesia untuk berkarya di sektor alas kaki dan mengenalkan perkembangan mode dan industri alas kaki.

BACA JUGA: Kembangkan Use It, Mahasiswa Bantu Kurangi Limbah

Daiva, panggilan akrab mahasiswa yang sudah menggeluti dunia desain sepatu sejak bangku SMA ini mengaku mendapat ilham dari hasil eksplorasinya mengenai limbah kulit sisa industri persepatuan Indonesia.

“Limbah kulit yang berakhir menumpuk di tempat pembuangan akhir maupun dimusnahkan dengan pembakaran dapat menjadi ancaman untuk lingkungan,” kata Daiva, Rabu, 23 September 2020.

Desain sepatu berbahan baku limbah sepatu kulit karya Daiva. Dok: ITS

Berangkat dari permasalahan tersebut, Daiva berupaya untuk menambah siklus hidup limbah kulit dan menghidupkan kembali material menjadi produk sarat fungsi melalui proyeknya tersebut.

“Limbah kulit tersebut dipotong menjadi bentuk modular tanpa menggunakan lem ataupun jahitan untuk disambung,” ia menerangkan.

BACA JUGA: Mahasiswa ITS Hasilkan Listrik dari Limbah Tahu

Revive Runner, menurut Daiva, memiliki desain ramping, minimalis, dan simpel. Produk ini dinilai cocok untuk pengguna yang mencari sepatu ramah lingkungan berkualitas. Selain itu juga cocok digunakan untuk kegiatan harian dan memiliki model minimalis yang apik.

Diumumkan sebagai juara pertama melalui channel Youtube pada awal September lalu, Daiva mengaku senang atas pencapaiannya. Berkat kompetisi ini, ia mulai memahami bagaimana pola pikir desainer ahli mulai dari bagaimana mencari ide, riset yang tepat, hingga cara mempresentasikan desainnya.

Ke depan, pemilik akun Instagram @halftoothdesigns ini berharap dapat membuat desain yang lebih baik dan lebih berarti bagi khalayak luas. Ia juga berkeinginan dapat menembus lomba tingkat internasional.

“Tunjukkan karya kalian, dengan itu kita akan bisa mendapat banyak pengalaman dan masukan yang bisa membuat karya kita lebih baik ke depan,” ia memungkasi.