Kamis, 26 December 2019 06:15 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Benarkah akupunktur dapat membantu meringankan rasa sakit pada orang yang menderita kanker?. Belakangan diketahui, akupunktur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, karena cara kerjanya yang menyembuhkan seluruh tubuh.
Studi yang diterbitkan di JAMA Oncology mengungkapkan, para peneliti melaporkan analisis yang menunjukkan bahwa akupunktur dan atau akupresur secara signifikan dapat mengurangi rasa sakit dan penurunan penggunaan analgesic (penghilang rasa sakit).
Para peneliti kemudian merekomendasikan uji coba yang lebih ketat untuk mengidentifikasi efek pada jenis kanker tertentu serta mengintegrasikan akupunktur dan akupresur ke dalam perawatan klinis untuk mengurangi penggunaan opioid atau obat pereda nyeri.
BACA JUGA: Rokok Elektrik Bisa Tingkatkan Depresi
Dilansir dari Healthline, ahli akupunktur dan herbalis Cina yang berbasis di Oakland, California, Janet Thomson mengatakan bahwa jika akupunktur menjadi metode manajemen nyeri yang lebih standar, pasien akan cenderung membutuhkan opioid, atau tidak akan memerlukan dosis yang tinggi.
Sementara, Cara McCabe seorang ahli akupunktur dan spesialis manajemen nyeri yang berbasis di Los Angeles mengaku telah melihat secara langsung bagaimana akupunktur dapat membantu orang yang terkena kanker.
"Ayah saya didiagnosis menderita kanker otak stadium empat pada 2017 dan wafat pada 2018. Ketika kanker berkembang pesat, dia mengalami sakit kepala yang semakin parah. Dokter memberikan setiap obat penghilang rasa sakit kepadanya, tetapi akupunktur adalah satu-satunya cara yang dapat mengurangi rasa sakitnya ke tingkat yang dapat dikelola,” ucapnya.
BACA JUGA: Ini Manfaat Daun Binahong yang Mampu Mengatasi Masalah Penyakit
McCabe mengatakan penelitian ini dapat memiliki efek besar. Bukan hanya pada bagaimana rasa sakit dapat dikelola, tetapi juga seberapa efektif bentuk-bentuk pengobatan lainnya.
“Jika seorang pasien tidak harus menggunakan obat penghilang rasa sakit tambahan, kami telah mengurangi potensi efek samping atau tambahan. Ini sangat penting selama perawatan kanker karena pasien pada umumnya menerima kemoterapi dosis tinggi atau obat keras lainnya,” katanya.
Sementara, sebuah studi yang dipublikasikan di “Journal of Clininal Oncology” tahun 2010 menyebut, akupunktur sama efektifnya dengan terapi obat dalam mengobati gejala menopause seperti hot flashes dan berkeringat pada malam hari pada pasien kanker payudara menopause.
BACA JUGA: Jangan Anggap Sepele Penyakit Diare, Ini Cara Mengatasinya
Pada penyintas kanker, akupunktur dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dengan mengobati beberapa efek permanen kemoterapi. Mereka yang telah menjalani operasi kanker melaporkan bahwa akupunktur dapat meningkatkan rentang gerak dan fleksibilitas.
Selain itu, juga bisa mengurangi rasa sakit yang terkait dengan jaringan parut (proses penyembuhan luka pasca operasi). Kemudian, mereka juga sering merasakan neuropati perifer efek samping kronis kemoterapi ketika jari tangan dan kaki mati rasa, lemah, atau terasa geli yang dapat diatasi dengan akupunktur.
