Minggu, 19 January 2020 23:59 UTC
SUCI. Seorang perempuan membersihkan arca dewa di Vihara Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto, Minggu, 19 Januari 2020. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Pagi belum pergi ketika kesibukan itu terjadi. Minggu, 19 Januari 2020 di Vihara Tri Dharma Hok Sian Kiong Kota Mojokerto. Arca para dewa dipindahkan dari tempat persembahyangan. Dijajar rapi di atas meja, dibersihkan debunya dengan kuas dan lap basah dengan hati-hati.
“Itu sudah jadi tradisi tiap tahun, untuk menjaga kesucian,” kata Suryanto, seorang relawan bersih-bersih pada repoter Jatimnet.com Karina Norhadini.
Sepekan menjelang perayaan tahun baru Imlek 2571-bertepatan pada Sabtu 25 Januari 2020, dimana-mana di banyak tempat di Indonesia, terlihat warga keturunan berbenah untuk menyambutnya. Di Mojokerto, Hok Sian Kong salah satunya.
Berdiri sejak tahun 1823, vihara itu juga dikenal sebagai kelenteng. Sebab, gedung di simpang Jalan Residen Pamuji dan PB.Sudirman ini sekaligus menjadi tempat peribadatan penganut Konghucu dan Tao.
BACA JUGA: Penyucian Patung Dewa di Kelenteng Sumbernaga Probolinggo Menjelang Imlek, Pengurus Wajib Puasa
Ada empat gedung utama di sana. Di bagian barat yang bertingkat dua, berfungsi sebagai aula lantai dasarnya. Sedangkan di lantai atas, berfungsi sebagai tempat ibadah umat Budha dan Konghucu. Ada altar Makco Thian Shang Sheng Mu, juga ada altar Dewi Kwan Im Co.
Mereka percaya, sepekan menjelang Imlek, para dewa naik ke nirwana. Mereka akan kembali sehari menjelang Imlek. “Hari ini harus selesai dimandikan,” kata Suryanto, yang tahun lalu menjadi Ketua Panitia Perayaan Imlek di kelenteng itu.
Meski wadah kosong tak ‘berpenghuni’, arca tak boleh diperlakukan sembarangan. Jatimnet.com melihat, seorang perempuan relawan khusuk mengangkat sembah dan berdoa sejenak, sebelum membersihkannya.
Lebih-lebih untuk arca Makco Thian Shang Sheng Mu. Dipercaya sebagai ‘tuan rumah’, sehari-hari arcanya diletakkan di altar utama. Sehari menjelang dibersihkan, umat menggelar sembahyang khusus untuk menghormatinya.
Perlakuan khusus lainnya, mereka yang terlibat proses pembersihan arca harus vegetarian. Kalau pun tidak, mereka wajib puasa makan daging sejak dua hari sebelumnya. “Tapi hampir semua umat Tri Dharma itu seorang vegetarian,” kata Lee Hoen, seorang pengurus kelenteng lainnya, menambahkan.

MEMBERSIHKAN DOSA. Seorang perempuan membersihkan arca dewa di Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Pay Lien San Jember, Minggu 19 Januari 2020. Foto: Faizin Adi
Di tempat terpisah, Wakil Ketua Pengurus Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Pay Lien San Jember, Hery Nofem Stadiono, mengatakan pembersihan itu adalah penyucian kembali. Ia memberi gambaran, sebagai tempat ibadah, semua orang berhak datang. Tak hanya orang baik, orang jahat pun boleh.
Selama berdoa, ia mengatakan, dosa manusia tertinggal di sana. “Makanya (hari ini) kami bersihkan patung dewa-dewa. Karena selama ini sudah sering menerima kotoran dari orang yang kurang baik,” kata lelaki bernama asli Jap Swie Liong itu pada reporter Jatimnet.com Faizin Adi.
Air untuk memandikan arca para dewa juga disiapkan secara khusus. Di Hok Sian Kiong Mojokerto, air dicampur kayu gaharu, bunga mawar, dan melati supaya wangi. Sedangkan di Pay Lien San Jember, agar harum, arca dimandikan minyak cendana. “Kalau sudah harum, bisa lebih khusuk saat beribadat,” kata Hery.
BACA JUGA: Puluhan Patung Dewa Dimandikan di TITD Pay Lien San Jember
Tapi, ia melanjutkan, sebelum dilumuri minyak cendana, ada tiga proses pembersihan. Pertama, arca dibersihkan seperti biasa. Badan patung diusap air sabun, sedangkan bagian kepalanya pakai sampo. Berikutnya, arca dibasuh dengan air bunga. “Biar suci,” katanya.
Tahap ketiga, arca dibilas dengan air teh. Cara ini dipakai agar arca tak mudah rusak termakan rayap.
Pay Lien San Jember-terletak di Dusun Karangasem, Glagahwero Kecamatan Panti, menurut Hery, tersimpan puluhan arca dewa. Satu altar bisa diisi arca bermacam dewa dalam berbagai bentuk. “Ada 16 altar di sini. Jadi mungkin ada 50 sampai 60 buah (arcanya),” katanya.
Tahun 2571 dilambangkan sebagai shio tikus. Dalam astrologi Cina, shio tikus dipercaya berkaitan dengan unsur logam. Sedangkan tikus, dikenal sebagai hewan cerdik. Maka, kata Hery, orang harus bekerja keras dan cerdik untuk meraih kesuksesan dan impiannya. “Cerdik seperti tikus, keras seperti logam,” katanya.