Puluhan Patung Dewa Dimandikan di TITD Pay Lien San Jember

Faizin Adi

Reporter

Faizin Adi

Minggu, 19 Januari 2020 - 10:17

puluhan-patung-dewa-dimandikan-di-titd-pay-lien-san-jember

DISUCIKAN. Umat Tri Dharma Pay Lien San memandikan patung dewa satu minggu sebelum pelaksanaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada 25 Januari 2020. Foto: Faizin Adi.

JATIMNET.COM, Jember – Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD), Pay Lien San bersolek jelang Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 25 Januari 2020. Sejumlah umat berkumpul di TITD yang ada di Dusun Karangasem, Desa Glagahwero, Kecamatan Panti, Jember untuk membersihkan patung dewa dan altar sebagai ritual wajib.

“Tradisi membersihkan tempat ibadah adalah wajib sebelum Tahun Baru Cina 2571. Tujuannya agar tempat ini menjadi bersih. Istilah dalam Islam, Fitri lagi,” kata Wakil Ketua Pengurus TITD Pay Lien San, Hery Nofem Stadiono, Minggu 19 Januari 2020.

Dalam kepercayaan Tri Dharma, ritual membersihkan patung dewa dan altar memiliki makna khusus. Hery menjelaskan, dalam kepercayaannya, tempat peribadatan tidak hanya dikunjungi orang baik, tapi juga orang-orang berkelakuan buruk.

“Namanya juga tempat sembahyang, bisa didatangi siapa saja," jelas pria yang memiliki nama alias Jap Swie Liong ini.

BACA JUGA: Penyucian Patung Dewa di Kelenteng Sumbernaga Probolinggo Menjelang Imlek, Pengurus Wajib Puasa

Para pendosa ini, menurut kepercayaan Tri Dharma, akan kembali dalam kondisi hati dan rohani yang bersih saat pulang. Sedangkan dosa-dosa mereka akan tertinggal sebagai kotoran di tempat ibadat.

Itu sebabnya patung dewa-dewa dibersihkan setahun sekali. Menurut Hery, patung dewa-dewa itu sudah sudah beberapa kali menerima kotoran dari orang-orang yang berkelakuan kurang baik.

Terdapat puluhan patung yang dipindahkan dari altar ke halaman depan TITD. Satu-per satu patung dimandikan umat Tri Dharma. Hery sendiri tidak bisa memastikan, jumlahnya.

EMPATTAHAP. Seorang pemeluk Tri Dharma memandikan patung dewa menggunakan air teh dan air bunga cendana di TITD Pay Lien San, Minggu 19 Januari 2020. Foto: Faizin Adi.

“Ada 16 altar di sini. Ada beberapa altar yang jumlah patung dewanya lebih dari satu. Termasuk juga ada satu dewa yang memiliki beberapa pose patung. Mungkin antara 50 hingga 60-an,” Hery menjelaskan.

Setidaknya terdapat empat tahap dalam ritual pembersihan patung dewa. Pertama patung dibersihkan seperti biasa. Badan patung diusap dengan air sabun, dan kepalanya diberi sampo seperti mengeramasi.

BACA JUGA: Peringatan Imlek, Klenteng Sumber Naga Probolinggo Dibanjiri Wisatawan

“Lalu (kedua) disucikan dengan air bunga,” imbuh Hery.

Berikutnya, patung dewa dibilas dengan air teh agar tidak didatangi rayap atau serangga lain. Terakhir atau keempat, patung dibasuh dengan air cendana. Pembersihan dengan air atau minyak cendana agar patung dewa tetap harum. Harapannya umat Tri Dharma bisa lebih khusyuk saat bersembahyang.

Hery mengungkapkan tahun 2020 menurut kalender Cina adalah tahun 2571 yang merupakan shio tikus logam. Tikus logam digambarkan sebagai pekerja keras. “Shio tikus itu dilambangkan sebagai hewan yang cerdik. Tetapi kalau tidak bisa memanfaatkan kecerdikan akan menjadi sia-sia,” sambung Hery.

Umat Tri Dharma, lanjut Hery, mendoakan Bangsa Indonesia harus bekerja keras dengan cerdik agar lebih baik pada tahun pada tahun ini. Menurutnya bekerja dengan cara cerdik seperti tikus dan keras seperti logam akan mendatangkan kebahagiaan.

Baca Juga