Logo

Mahasiswi ITS Ciptakan Sepeda Penderita Cerebral Palsy

Reporter:

Jumat, 14 September 2018 05:58 UTC

Mahasiswi ITS Ciptakan Sepeda Penderita Cerebral Palsy

Elly Fitriana Soedjito menunjukkan sepeda karyanya yang dikhususkan bagi penderita Cerebral Palsy. FOTO: Nani Mashita.

JATIMNET.COM, Surabaya – Pernah mendengar Cerebral Palsy? Cerebral Palsy (CP) adalah gangguan gerakan, otot, atau postur yang disebabkan cedera atau perkembangan abnormal di otak, dan kerap terjadi sebelum lahir.

Tentunya penderita CP juga ingin berinteraksi dengan orang tua, sekaligus sebagai alat untuk terapi. Angan-angan itu bakal terwujud setelah salah satu mahasiswi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan sepeda khusus untuk penderita Cerebral Palsy.

Elly Fitriana Soedjito, mahasiswi Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS Surabaya menciptakan sepeda bukan sekedar untuk olahraga. Sepeda ini bisa untuk terapi dan merekatkan ikatan antara anak dengan orang tuanya.

Sepeda itu diciptakan dengan semangat agar orang tua dan keluarganya bisa melakukan terapi di rumah. Sebab selama para penyandang disabilitas biasanya menjalani terapi di sekolahnya dengan durasi antara satu hingga dua jam per harinya.

“Untuk itu perlu terapi lanjutan yang bisa dilakukan di rumah. Maka sepeda ini digunakan untuk terapi lanjutan di rumah,” katanya, Kamis 13 September 2018.

Dia mengatakan selama ini, penyandang Cerebral Palsy merasa dikucilkan di lingkungannya. Oleh karena itu, dibutuhkan alat bantu agar penderita bersedia berinteraksi sosial, termasuk orang tuanya agar mau membawa mereka ke luar rumahnya.

“Sepeda ini diharapkan mampu melatih kemampuan interaksi sosialnya, dengan orang tua dan lingkungan sekitarnya,” imbuh wanita yang juga Asisten Laboratorium Human Centered Design Departemen Despro ini.

Sepeda karyanya diperuntukkan bagi anak usia 6– 12 tahun. Di sepedanya, terdapat pedal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan penderita. Selain itu, di bagian sadel, terdapat way support yang juga bisa disesuaikan ukurannya.

Sementara pada bagian belakang sepeda terdapat setir yang bisa dipakai orang tua untuk mengontrol jalannya sepeda. Setir ini diharapkan bisa menjadi control yang dikendalikan orang tua lantaran penyandang CP tidak bisa mengendalikan kemudi untuk berbelok ke kanan dan ke kiri.

Elly Fitriana Soedjito diganjar nilai A setelah menyelesaikan tugas akhir dengan menciptakan sepeda bagi penderita CP. FOTO: Nani Mashita.
Elly Fitriana Soedjito diganjar nilai A setelah menyelesaikan tugas akhir dengan menciptakan sepeda bagi penderita CP. FOTO: Nani Mashita.

Meski sepeda ini difokuskan pada pengembangan kemampuan interaksi sosialnya, sepeda ini juga diharapkan mampu melatih kemampuan jalan penyandang CP. Hal ini sesuai dengan saran dari para terapis yang ditemuinya.

“Untuk kemampuan fungsional, kaki lebih urgent (penting), karena digunakan untuk berpindah tempat dan bergerak,” terangnya.

Semangat lain yang ditunjukkan Elly didasarkan belum ada produsen di Indonesia yang menciptakan sepeda khusus bagi penyandang CP. “Biasanya para orang tua membeli dari luar negeri lalu dimodifikasi sesuai kebutuhan,” jelasnya.

Sementara itu, proses pengerjaan sepeda terapi ini dimulai sejak September 2017 dan tuntas Juni 2018. Setelah itu, ia membangun sepeda terapi ini dalam satu setengah bulan saja. “Lamanya produksi ini karena butuh konsep yang matang, juga untuk kegiatan pengembangan bentuk dan produksi,” ujarnya.

Hasil karya tugas akhir Elly ini diganjar nilai sempurna, A. Meski sudah mendapatkan nilai terbaik, Elly berharap ada pengembangan lebih lanjut terkait sepeda CP. Dia berharap agar karyanya ini bisa diproduksi massal dan dimanfaatkan untuk anak-anak penderita CP.

Elly menjadi salah satu dari 3.316 mahasiswa ITS yang akan diwisuda pada 15-16 September 2018 dan 22-23 September 2018 mendatang.