Selasa, 01 February 2022 03:40 UTC
Beberapa mahasiswa dari Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK) saat membuat ornamen imlek, Senin 31 Januari 2022. Foto: Restu
JATIMNET.COM, Surabaya - Universitas Kristen (UK) Petra baru saja meresmikan Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK) yang merupakan penggabungan dari Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas Seni dan Desain, serta Fakultas Ilmu Komunikasi.
Menandai keberadaannya, maka saat menyambut Tahun Baru Imlek 2022 ini, gabungan tiga fakultas tersebut menggelar pameran bertajuk Luminous di Creative Co-Design Studio UK Petra, Senin 31 Januari 2022.
“Kali ini di momen Imlek kita ingin hadir menunjukkan bahwa kita bisa melaksanakan kolaborasi antar prodi dan program. Saya kira sebagai fakultas yang dekat dengan ilmu budaya, kita perlu menjadi yang terdepan untuk memperingati dan merayakan peristiwa-peristiwa budaya seperti Imlek ini,” kata Dekan FHIK Dwi Setiawan.
Ia pun menjelaskan arti Luminous yang dipilih sebagai tema pameran tersebut. Menurutnya Luminous berarti terang atau bercahaya, dimana hal tersebut sebenarnya dekat sekali dengan lampion yang sering menjadi ikon dari Imlek.
Baca Juga: Sambut Imlek, Atraksi Barongsai Sapa Pelanggan Stasiun Surabaya Gubeng
“Jadi cahaya di kegelapan malam hari, memberikan harapan baru. Selain itu, ini juga mewakili nilai-nilai UK Petra yang sama yaitu LIGHT yang artinya juga terang. LIGHT itu singkatan dari Love, Integrity, Growth, Humility, dan Truth. Itulah kenapa Luminous,” ia memaparkan.
Pada kesempatan itu, para mahasiswa FHIK saling unjuk kreatifitas membuat dan menghias secara langsung ornamen atau pernak-pernik Imlek. Mulai dari lampion, seni tali-temali dari Tiongkok, hingga Jianzhi (seni potong kertas asal China). Alat dan bahan yang diperlukan juga cukup mudah didapatkan, seperti kertas angpao, isolasi, origami dan cutter.
“Untuk susunan lampion yang dibuat tergantung dari maknanya. Ada mahasiswa yang membuat susunannya seperti bentuk bakcang, itu ada artinya sendiri. Angpao pun bebas jumlah dan ukurannya, tapi kalau mahasiswa membuat dari enam angpao jumlahnya, karena ini memang lampion ukuran yang kecil,” kata Sekretaris Prodi Desain Interior Poppy Firtatwentyna Nilasari.
Baca Juga: Mahasiswa UK Petra Bantu Warga Surabaya Tanam Sayur Berteknologi Internet
Sementara, salah satu mahasiswa FHIK yang sekaligus Ketua Himpunan Mahasiswa Desain Interior Ester Joice Ludang menyebut bahwa kegiatan yang dilakukan itu sangatlah mudah dan tidak memerlukan waktu lama, sehingga setiap yang hadir dapat berpartisipasi secara langsung dalam membuat ornamen.
Berbeda dengan Ester, di lain pihak yakni Jeniffer, Vanessa Jeane, dan Christopher Allan mahasiswa Prodi DKV semester 4 yang juga turut berpartisipasi dalam acara itu mengaku sedikit kesulitan saat membuat lampion, terutama dibagian menempelkan angpaonya menjadi suatu kesatuan hingga membentuk lampion.
“Kalau buat kreasi nggak gampang, kadang ada yang susah nempel angpaonya. Ada juga yang kurang bisa skill-nya itu, misalnya kesulitan nempel pas di dalem lipatan angpaonya yang disusun jadi satu bentuk lampion. Masalah kerapian dan tekniknya juga, soalnya belum pernah belajar membuat lampion ini. Kalau terlalu sulit nggak, cuman belum terbiasa,” kata mereka bergantian.