Logo

Kuota Zonasi Berubah, Dindik Jatim Akui Sudah Menerapkan PPDB 2019

Reporter:,Editor:

Jumat, 13 December 2019 01:35 UTC

Kuota Zonasi Berubah, Dindik Jatim Akui Sudah Menerapkan PPDB 2019

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Hudiyono

JATIMNET.COM, Surabaya - Sistem penerimaan siswa baru akan ada perubahan. Mendikbud Nadiem Makarim berencana mengubah persentase Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020.

Penerimaan sistem zonasi meningkat, di jalur prestasi sebelumnya tidak lebih dari 15 persen tahun depan naik menjadi 30 persen. Sisanya sebesar 70 persen, dengan komposisi 50 persen zona, 15 persen afirmasi (tidak mampu), dan jalur perpindahan lima persen.

Mengenai perubahaan tersebut, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Hudiyono mengaku, tidak mempermasalahkan perubahan aturan baru PPDB berbasis zonasi.

BACA JUGA: Ini yang Harus Dievaluasi PPDB Sistem Zonasi

Pasalnya, kuota yang akan diterapkan diklaim telah dilakukan Pemprov Jawa Timur. "Kita justru sudah menginisiasi, mengawali, sebelum Pak Menteri atau Mas Menteri (Nadiem Makarim) membuat kebijakan," ujar Hudiyono, Kamis 12 Desember 2019.

Menurut dia, komposisi yang disampaikan Mendikbud, Dindik Jatim sudah melakukan pada PPDB 2019. Pemerintah pusat memang memberikan pengecualian kepada Pemprov Jatim.

Mengingat banyaknya orang tua siswa yang keberatan anaknya tidak bisa mendaftar di sekolah favorit. Kuota yang diberikan dengan kompisisi 30 persen pada jalur prestasi. Saat daerah lain masih 15 persen.

BACA JUGA: Kemendikbud Akui Penerapan PPDB Berbasis Zonasi Masih Banyak Masalah

Rencananya tahun 2020, Dindik Jawa Timur berencana kembali mengusulkan PPDB melalui jalur prestasi di Jatim bisa mendapat tambahan menjadi 35 persen. Namun apabila tidak dikabulkan, tidak mempermasalahkan dan tetap akan menganut komposisi yang ditetapkan pemerintah pusat. 

"Dilihat dari distribusi nilai di Jawa Timur tinggi. Maka kita mengajukan menjadi 35 persen (PPDB lewat jalur prestasi). Kalau boleh. Kalau Pak Menteri tidak berkenan ya kita mengimplementasikan kebijakan yang ada itu," katanya.