Selasa, 15 January 2019 16:16 UTC
Suasana pertemuan kubu Aziz dan Fajri di ruang Kerja Ketua DPR Bambang Soesatyo untuk mengakhiri konflik di KNPI. Foto: IST.
JATIMNET.COM, Jakarta – Upaya mengakhiri perseteruan di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) memasuki tahap baru. Dua kubu di organisasi pemuda ini, pimpinan Abdul Aziz dan Noer Fajrieansyah, menggelar pertemuan di ruang kerja Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo di Jakarta, Senin 14 Januari 2019.
Bambang mengatakan mereka sepakat segera mengakhiri perpecahan di KNPI. "Alhamdulilah semua pihak sudah menemui titik temu,” katanya dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke Jatimnet.com, Selasa 15 Januari 2019.
Ia berharap iktikad kubu Aziz dan Fajri itu diikuti KNPI pimpinan Haris Pertama. Sebagai tokoh senior di KNPI, Bamsoet-demikian politikus Golkar ini disapa-mengaku prihatin dengan berbagai perpecahaan yang telah terjadi. Bahkan, hampir sepuluh tahun lamanya, energi para pemuda terkuras untuk menangani masalah itu.
BACA JUGA: Kongres KNPI Di Bogor Ricuh Sampai Saling Pukul
"Saya minta Fajri bisa bertemu Haris untuk mencari titik temu, karena sama-sama dari KNPI hasil Kongres Bogor,” kata legislator Golkar dari Daerah Pemilihan VII Jawa Tengah ini.
Untuk menindaklanjuti pertemuan antara kubu Aziz dan Fajri, Bamsoet mengatakan, sebuah forum untuk menyatukan berbagai pihak yang berkonflik di KNPI akan digelar pada Februari. “Apakah nanti akan dibentuk presidium sebagai bentuk kepemimpinan kolektif kolegial, kami serahkan pada Azis dan Fajri serta Haris sebagai representasi Kongres Bogor untuk mengatur teknisnya lebih lanjut," ujarnya.
BACA JUGA: Kongres KNPI di Aceh, Fajri Buru Dukungan ke Jatim
Bamsoet berharap tak ada pihak yang memancing di air keruh menjelang pertemuan pada Februari itu. “Sikap legowo dan kedewasaan dalam berorganisasi yang sudah ditunjukan Azis dan Fajri juga harus diikuti seluruh kader sampai ke tingkat daerah," katanya.
Menurut dia, dengan tersatukannya pihak yang berseteru itu, KNPI kembali solid dan kuat. Sehingga konsolidasi organisasi bisa berjalan maksimal.
Bagi Bamsoet, sudah waktunya KNPI tak lagi melihat ke belakang. Konflik masa lalu sudah cukup menjadi pelajaran dan tak perlu dicari-cari pembenaran maupun kesalahannya. “Tahun 2019 ini banyak agenda nasional yang membutuhkan dukungan para pemuda," katanya.