JATIMNET.COM - Kongres ke-XV Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Hotel Forest Resort, Bogor, Jawa Barat, berlangsung ricuh. Kericuhan dipicu keputusan panitia yang melarang masuk 30 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) ke arena kongres.

Para OKP yang dilarang masuk tersebut, beberapa diantaranya telah dibekukan, sementara lainnya ditahan (dihold) di luar arena sebab tidak lolos verifikasi peserta. 

"Mereka protes, teriak-teriak, ricuh. Sampai adu jotos tadi, mas," kata salah satu peserta kongres yang tidak mau disebut nama saat dihubungi jatimnet.com, Kamis malam, 20 Desember 2018.

Sejak awal pelaksanaan kongres memang diprediksi bakal tegang. Sejumlah orang dari OKP yang tidak lolos verifikasi peserta tersebut protes dan terlibat cekcok dengan panitia. Situasi bertambah panas ketika keamanan menggiring beberapa orang yang dianggap sebagai provokator ke luar arena kongres.

Hal tersebut tentu membuat situasinya bertambah runyam. Panitia lalu menjanjikan dialog dengan 30 OKP tersebut malam harinya. Namun, dialog yang dijanjikan tidak juga digelar. Alih-alih menepati janji, panitia justru langsung membuka kongres lebih dulu.

Kondisi tersebut membuat OKP yang di luar arena kongres semakin marah. "Pembukaan break dan dimulai verifikasi peserta kembali. Dan jam 22.00 WIB terjadi protes lagi yang dilakukan beberapa OKP yang dibekukan dan dihold untuk dialog," kata sumber itu.

"Dan mereka memaksa untuk menjadi peserta tapi sama keamanan ditahan di pintu masuk ruang sidang kongres." Kongres KNPI ini dijadwalkan dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan diikuti 127 peserta.

Berikut ini detik-detik kericuhan kongres KNPI di Bandung