Selasa, 18 June 2019 10:43 UTC
KRISIS AIR: Petugas BPBD Kabupaten Magetan, Jawa Timur melakukan droping air bersih di Desa Trosono, Kecamatan Parang, Selasa 18 Juni 2019. Foto: Ist
JATIMNET.COM, Magetan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mulai mendistribusikan 6.000 liter air bersih awal musim kemarau ini. Droping dilakukan di Desa Trosono, Kecamatan Parang pada Selasa 18 Juni 2019.
Kepala Seksi Kedarutan dan Logistik BPBD Magetan, Fery Yoga Saputra, mengatakan bahwa bantuan air dikirim ke tiga titik, yakni Dusun Kletak, Dusun Trosono, dan Dusun Bali Gondo.
Adapun jumlah warga yang terdampak krisis air di wilayah itu sekitar 875 jiwa. Selain itu, 224 ekor ternak juga terkena imbas musim kemarau kali ini.
"Pembagian di masing-masing titik droping air bersih sebanyak 2.000 liter," kata dia saat dihubungi Jatimnet.
BACA JUGA: Kemarau, 10 Kecamatan dan 22 Desa di Ponorogo Berpotensi Kekeringan
Menurut Fery, droping air bersih dilaksanakan setelah menerima permohonan dari Desa Trosono, Senin 17 Juni 2019.
Pihak perangkat desa menyatakan, bahwa sumber air dari Pegunungan Lawu mengalami penyusutan sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari - hari.
Tim reaksi cepat BPBD Magetan segera melakukan kaji cepat di Desa Trosono. Hingga akhirnya, BPBD bersama elemen terkait, seperti TNI dan Polri sepakat mengirim air bersih.
Berdasarkan pendataan sementara BPBD, Fery menjelaskan, Desa Trosono merupakan satu dari lima desa yang berpotensi terjadi krisis air bersih.
BACA JUGA: Kemarau 2019, BMKG Prediksi Kekeringan Hampir Merata di Jatim
Di wilayah Kecamatan Parang, desa lain yang masuk zona merah adalah Sayutan dan Bungkuk.
Selain itu, Desa Karas dan Kuwon di Kecamatan Karas juga diprediksi bakal terjadi krisis air bersih saat musim kemarau tahun ini.
Adapun jumlah warga yang bakal membutuhkan droping air sekitar 7 ribu jiwa dengan kebutuhan 28 ribu liter per hari.
"Potensi (krisis air bersih) dimungkinkan akan terus bertambah karena musim kemarau datang lebih awal," ujar Fery.
BACA JUGA: Antisipasi Kekeringan, Gunung Kidul Siapkan 600 Tangki Air Bersih
Pada musim kemarau tahun lalu, proses distribusi air bersih mulai dijalankan pada akhir Juli. Sedangkan, pada 2019 pada pertengahan Juni.
" Pada 2018, hanya tiga desa (Desa Karas, Kuwon di Kecamatan Karas dan Desa Sayutan di Kecamatan Parang," kata dia.
