Logo

KKN Mahasiswa UPN Veteran Jatim di Blitar Bersama Kelompok Wanita Tani

Buat Akuaponik Sebagai Solusi Pangan Mandiri di Usaha Bidang Pertanian dan Budi Daya Lele
Reporter:

Minggu, 11 September 2022 03:40 UTC

KKN Mahasiswa UPN Veteran Jatim di Blitar Bersama Kelompok Wanita Tani

Sejumlah Mahasiswa UPN Veteran Jatim saat melakukan KKN di Kota Blitar bersama kelompok wanita tani. Foto: Dokumen UPN Veteran Jatim

JATIMNET.COM, Blitar - Dalam melaksanakan kegiatan KKN Tematik Bela Negara UPN Veteran Jatim 2022, kelompok 03 di Kelurahan Sananwetan Kota Blitar mengajak ibu-ibu yang tergabung dalam sebuah Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk membuat akuaponik budi daya ikan lele. 

Kelompok Wanita Tani (KWT) Kelurahan Sananwetan yang berlokasi di wilayah RT.02 RW.14 ini memiliki sekitar 30 anggota yang dipimpin oleh Ibu Muryono. KWT adalah sebuah organisasi yang mewadahi sekelompok wanita untuk melakukan kegiatan maupun usaha di bidang pertanian.  

Ketua Divisi Teknologi Tepat Guna (TTG) Doni Candra mahasiswa Teknik Sipil UPN Veteran Jatim menjelaskan, tujuan dibentuknya KWT tersebut sebagai upaya melibatkan kaum wanita dalam rangka meningkatkan produktivitas hasil pertanian, potensi peningkatan pendapatan, dan ketahanan pangan menuju kesejahteraan warga setempat melalui bidang pertanian. 

“Akuaponik sendiri merupakan sistem pertanian yang menggabungkan budi daya perikanan dan tanaman, khususnya sayuran tanpa menggunakan media tanah,” katanya. 

Dengan adanya akuaponik, lanjut Doni, maka dapat dihasilkan dua budi daya sekaligus yaitu ikan dan sayuran dalam satu waktu yang sama sehingga lebih efisien dan efektif untuk dilakukan. 

“Pembuatan akuaponik oleh kelompok KKN 03 yang ditujukan untuk KWT Sananwetan berupa budidaya tanaman kangkung dan sawi, serta benih ikan lele di dalam kolam yang bervolume 2400 liter dengan menggunakan media tanam berupa netpot dan rockwoll,” ujarnya. 

Proses pembuatan akuaponik sendiri yaitu dengan membuat kolam menggunakan pipa pvc dan terpal ukuran panjang 3 meter, lebar 1 meter, tinggi 0,8 meter. Lalu dalam setiap netpot diisi dengan rockwoll yang digunakan sebagai media tanam atau pengganti tanah yang mempunyai fungsi untuk menyuburkan tanaman. 

Kemudian proses terakhir, memasukan bibit tanaman kangkung dan sawi ke dalam netpot serta benih ikan lele ke dalam kolam yang sudah disiapkan. Proses perakitan akuaponik sudah dilakukan kurang lebih selama satu minggu oleh kelompok KKN 03 dari tanggal 25 hingga 31 Juli 2022.  

Dan pada hari Rabu 3 Agustus 2022, kegiatan sosialisasi cara pembuatan dan proses kerja budidaya akuaponik ikan lele dilaksanakan ditempat KWT Sananwetan setempat.

Kegiatan sosialisasi meliputi informasi peralatan dan bahan yang dibutuhkan, cara memilih benih ikan lele dan bibit tanaman kangkung sawi terbaik, serta cara bagaimana budidaya tersebut bisa berjalan. 

Sebelum penyampaian materi, mahasiswa menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian akuaponik, media yang digunakan, nutrisi yang dipakai, dan cara melakukan penyemaian. Sehingga, warga dapat lebih memahami tujuan dan manfaat kegiatan ini dilakukan. 

Budi daya ikan lele dan tanaman yang kuat dengan media air sangat cocok diterapkan di Kelurahan Sananwetan. Karena melihat dari mayoritas perkarangan rumah warga yang cukup sempit.

Selain itu melalui sistem akuaponik, penggunaan air bisa lebih hemat, tidak membutuhkan listrik yang banyak, dan bisa dilakukan secara mandiri dirumah masing- masing. 

“Akuponik dengan sistem budidaya ikan lele adalah kegiatan yang tepat untuk dilakukan oleh warga sekitar Keluarahan Sananwetan terutama pada KWT karena hanya membutuhkan modal sedikit dan bisa menghasilkan keuntungan dari hasil panen sayuran dan ikan,” kata mahasiswa teknik sipil ini. 

Terpisah, Ibu Muryono Ketua KWT Keluarahan Sananwetan juga mengatakan, antusiasme para anggota dan masyarakat sekitar terhadap program ini sangat tinggi. 

“Ibu sangat senang dan bisa dilihat para anggota KWT banyak yang antusias untuk belajar mengenai akuaponik. Kita perlu mahasiswa kkn yang seperti ini untuk mengenalkan lebih banyak lagi hal-hal yang baru terutama bagi kita ibu rumah tangga,” ujarnya. 

Dengan adanya pembuatan akuaponik ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi masyakarat khususnya ibu-ibu KWT di Kelurahan Sananwetan. Sehingga nantinya akuaponik bisa diterapkan secara mandiri, menjadi salah satu upaya ketahanan pangan, alternatif mata pencaharian, dan masyarakat bisa tetap produktif meski lebih banyak menghabiskan waktu dirumah.