Logo

Disdik Sampang Tutup Puluhan Lembaga PAUD, Ini Penyebabnya

Reporter:,Editor:

Sabtu, 27 December 2025 01:00 UTC

Disdik Sampang Tutup Puluhan Lembaga PAUD, Ini Penyebabnya

Pengendara sepeda motor melintas di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sabtu, 27 Desember 2025. Foto: Zainal Abidin .

JATIMNET.COM, Sampang - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang resmi menutup 30 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Penyebabnya, puluhan lembaga tersebut tidak mampu memenuhi persyaratan akreditasi dan tertib administrasi.

Tidak terpenuhinya persyaratan tersebut diketahui dari hasil penertiban yang merupakan tindak lanjut dari inovasi Sampang Tuntas Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini (AKSI PAUD).

Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF) Disdik Sampang, Dewi Trisna mengatakan bahwa program tersebut bertujuan untuk memastikan layanan PAUD di kabupaten tersebut memiliki standar mutu yang terjamin bagi warga.

Saat ini, dari total 994 PAUD sudah terakreditasi baru 704 lembaga. Sedangkan lembaga 260 lainnya masih dalam berproses.

"Sebanyak 30 lembaga terpaksa kami tutup karena pengelolanya menyerah dan menyatakan tidak sanggup mengurus akreditasi," ucap Dewi, Sabtu, 27 Desember 2025.

BACA: Disdik Sampang Telusuri Dugaan Material Tak Sesuai pada Proyek Pagar SMPN 6

Ia menuturkan, akreditasi selama ini kerap dianggap sebagai momok yang menakutkan, rumit, dan membutuhkan biaya besar. Padaha,lseluruh proses akreditasi sudah berbasis digital dan tidak ada pungutan biaya apapun.

"Kami hanya ingin mengubah pola pikir lama. Perlu dipahami, akreditasi bukan untuk mempersulit. Tapi, ini sebagai potret kelayakan sebuah lembaga dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu," terangnya.

Dewi menegaskan, Disdik tidak akan memberikan toleransi bagi lembaga yang enggan mengurus akreditasi. Konsekuensinya adalah pencairan insentif guru bisa ditangguhkan. Bahkan, bisa berujung pada penonaktifan lembaga sesuai dengan regulasi dari Badan Akreditasi Nasional.

"Sejak 2023, kami sudah melakukan pendekatan persuasif sembari memberikan pemahaman. Namun, masih ada yang coba mencari celah. Tahun ini, jadi momentum penuntasan demi masa depan pendidikan anak-anak di Sampang," tandasnya.