Logo

Disdik Sampang Telusuri Dugaan Material Tak Sesuai pada Proyek Pagar SMPN 6

Reporter:,Editor:

Senin, 24 November 2025 03:44 UTC

Disdik Sampang Telusuri Dugaan Material Tak Sesuai pada Proyek Pagar SMPN 6

Proyek pembangunan pagar tembok di SMPN 6 Sampang yang beralamat di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang. Foto: Zainal Abidin

JATIMNET.COM, Sampang - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang memberikan perhatian serius terhadap pekerjaan proyek pembangunan pagar tembok di SMP Negeri 6 Sampang, Kecamatan Sampang. Proyek senilai Rp138 juta yang dikerjakan CV Ayu Tirta itu menjadi sorotan karena diduga tidak sesuai dengan rencana teknis yang telah ditetapkan.

Hasil penelusuran di lapangan menunjukkan adanya dugaan penggunaan material tidak sesuai standar, khususnya pada pekerjaan sloof. Struktur dasar tersebut terlihat memakai campuran pasir Jawa dan pasir lokal. Temuan ini dikhawatirkan dapat memengaruhi kekuatan bangunan dalam jangka panjang.

Kabid Pembinaan SMP Disdik Sampang, Mohammad Wahyudi, menegaskan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan tersebut. Ia menyatakan akan meminta klarifikasi dari pelaksana maupun konsultan pengawas proyek.

BACA: Proyek Rehab Sekolah di Sampang Diduga Menyimpang dari Rencana

“Kami akan memanggil pelaksana dan pengawas untuk meminta penjelasan. Kami juga akan turun langsung mengecek ke lokasi,” ujar Wahyudi, Senin, 24 November 2025. Ia memastikan Disdik akan menegur apabila ditemukan pekerjaan yang tidak sesuai ketentuan.

Sementara itu, Rohman, selaku pelaksana proyek, membantah adanya penyimpangan. Ia mengklaim seluruh pekerjaan telah mengikuti gambar perencanaan, baik dari sisi pemilihan material maupun teknik pengerjaan.

“Kami bekerja sesuai gambar. Semua item sudah memenuhi ketentuan. Kami juga tidak menggunakan bahan bekas,” tegasnya.

Terkait sorotan soal fondasi yang tampak tidak digali, Rohman memberikan alasan bahwa kondisi musim hujan menyebabkan genangan air sehingga batu fondasi terlihat menonjol di permukaan tanah. “Galian fondasi itu ada, hanya saja sekarang banyak genangan air sehingga terlihat seolah tidak digali,” ujarnya.

BACA: DPRD Sampang Desak Pengawasan Proyek SDN Tambelangan 1 Diperketat

Ketika ditanya mengenai volume pekerjaan pada proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) tersebut, Rohman tidak memberikan penjelasan rinci. Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini proyek itu belum diopname atau diukur hasil pekerjaannya.

“Belum diopname karena saya masih mengurus pekerjaan di Bangkalan. Sebenarnya proyek itu milik Pak Doifi. Sekarang beliau sedang di Malaysia, dan saya diminta mengawasi agar bahan seperti semen dan pasir tidak kurang,” kata Rohman.