Sabtu, 12 September 2020 09:40 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan munculnya klaster baru Covid-19. Terutama seperti klaster keluarga, pilkada hingga perkantoran. Ia berharap, semua pihak melakukan evaluasi dan langkah strategis ke depan untuk memastikan penangananan penyebaran Covid-19 terkendali.
"Kita sadari Covid-19 ini merupakan persoalan dunia. Maka, ini menjadi tugas kita untuk membangun soliditas dan solidaritas dengan gerakan seirama menanggulangi penyebaran Covid-19," ujar Khofifah, Sabtu 12 September 2020.
Sejauh ini, kata dia, jumlah kapasitas ruang isolasi rumah sakit di Jatim aman. Jumlah kasur sebanyak 6.611 bed, dan ICU isolasi 860 bed. "Bed occupancy Rate -nya saat ini 44-49 persen, artinya persentase ini telah sesuai dengan standar Bed Occupancy Rate menurut WHO, yakni di bawah 60 persen," tegasnya.
Sementara untuk pemeriksaan rapid tes, Khofifah mengklaim sudah 933.082 tes dilakukan. Sedangkan tes swa mencapai 251.164 orang.
BACA JUGA: Bakal Calon Wali Kota Positif Covid-19, Seluruh Staf KPU Surabaya Tes Swab
Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran meminta kepada semua pihak untuk bersama sama menurunkan angka pasien positif, rata-rata kematian, dan meningkatkan kesembuhan pasien Covid-19. Caranya, dengan menggencarkan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada bupati/wali kota untuk melakukan identifikasi dan pemetaan terhadap tempat yang menjadi klaster baru di setiap wilayah masing masing.
Fadil menyebut, ada beberapa klaster yang perlu diwaspadai, yakni pasar, rumah sakit, mall, tempat ibadah dan tempat bekerja. Satu lagi yakni klaster keluarga dan pasar. "Saya melihat ini terjadi karena pergerakan orang dipermukiman dan perbelanjaan masih tinggi. ini yang harus diwaspadai munculnya klaster baru," kata Fadil.
Guna menghindarkan klaster baru di perkantoran, Fadil meminta agar mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid bisa diizinkan untuk Work From Home (WFH).
BACA JUGA: BACA JUGA: Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin Akui Terpapar Covid-19
Lalu untuk menghindari kluster Pilkada, Kapolda minta agar seluruh kontestan harus mempersiapkan protokol kesehatan secara ketat kepada tim sukses dan tim pemenangannya.
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah menekankan, para kepala daerah selalu berkoordinasi para kapolres dan dandim. Dalam pemulihan ekonomi, Pangdam berharap, seluruh bupati/wali kota secara serius mencari solusi sumber ekonomi rakyat kecil.
"Kami berharapkan, selain fokus kepada penanganan kesehatan juga menghidupkan ekonomi rakyat kecil. Beri kesempatan masyarakat untuk menggeliatkan kembali aktifitas ekonomi dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat," katanya.
