Logo

Khofifah Peringatkan PNS Baru Tak Main-main Perkara Korupsi

Reporter:,Editor:

Selasa, 30 April 2019 13:14 UTC

Khofifah Peringatkan PNS Baru Tak Main-main Perkara Korupsi

BUKAN MAINAN. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan surat keputusan pengangkatan pegawai negeri sipil baru di Jatim Expo Surabaya, Selasa 30 April 2019. Ia mewanti-wanti pegawai tak bermain-main korupsi. Foto: Bae.

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengukuhkan 1.964 pegawai negeri sipil baru di Jatim Expo Surabaya, Selasa 30 April 2019.

Di depan aparat negara yang baru mendapat surat keputusan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mewanti-wanti agar tak bermain-main dengan perkara korupsi. “Saya ingatkan bahwa hari ini ada 1.372 aparatur sipil negara (ASN) yang dipecat karena korupsi,” katanya.

Menurut dia, tak semua pegawai yang terjerat perkara korupsi itu melakukan rasuah karena dorongan ingin memperkaya diri. Sebagian di antaranya malah terjebak kasus korupsi gara-gara tak paham regulasi.

BACA JUGA: Peringatan Hari Buruh Terpusat di Grahadi dan Kantor Gubernur

Maka, ia melanjutkan, penting bagi pegawai negeri memahami aturan perundang-undangan, agar bisa membedakan antara perilaku yang melanggar dan tidak.  “Mereka ini bertugas secara implementatif, biasanya staf itu harus masuk di lini (pelayanan)," katanya.

Kendati demikian, Khofifah mengaku puas dengan komitmen yang diperlihatkan para pegawai negeri baru ini. Terutama dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.

Ia berpesan agar mereka tak mempersulit proses layanan masyarakat. Selain itu, ia berharap mereka cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja dan menjaga integritas.

BACA JUGA: May Day 2019, Ini Tuntutan Buruh di Jatim 

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Timur Anom Surahno mengatakan 1.372 aparat sipil negara yang dipecat karena kasus korupsi itu merupakan jumlah secara nasional. Adapun di Jawa Timur, tercatat ada 34 pegawai yang dipecat lantaran rasuah sepanjang 2016-2019.

Kasus mereka, ia melanjutkan, bermacam-macam. Tak hanya perkara korupsi. Ada yang terjerat kasus narkoba pula. “Yang kasus korupsi sebanyak delapan orang kalau enggak salah yang lainnya justru narkoba,” katanya.