Logo

Khofifah Berharap Dana Desa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Reporter:,Editor:

Selasa, 25 February 2020 23:00 UTC

Khofifah Berharap Dana Desa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

DANA DESA. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai menggelar rapat kerja percepatan penyaluran dan pengelolaan dana desa 2020 di Jatim Expo, Surabaya, Selasa, 25 Februari 2020. Foto: Baehaqi Almutoif

JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap penggunaan dana desa bisa menjaga atau bahkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dikhawatirkan menurun tahun ini.

Salah satu faktor yang dianggap bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia termasuk Indonesia, menurut Khofifah, misalnya wabah virus Corona atau Covid-19.

Khofifah meminta kepala desa merencanakan penggunaan dana desa dengan cermat untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Kalau daya beli terjaga, ia berharap pertumbuhan ekonomi tidak terkoreksi terlalu banyak dari target yang dicanangkan. 

"Salah satu cara supaya daya beli masyarakat bisa terjaga, kita berharap ada percepatan pencairan dana desa tahap satu. Tahap satu itu berarti 40 persen dari 7.654 desa yang akan menerima," ujar Khofifah usai menggelar rapat kerja percepatan penyaluran dan pengelolaan dana desa 2020 di Jatim Expo, Surabaya, Selasa, 25 Februari 2020. 

BACA JUGA: Khofifah: Dana Desa Bisa Digunakan Tekan Kemiskinan dan Stunting

Khofifah tahun ini tengah serius memangkas ketimpangan kemiskinan di pedesaan dengan perkotaan. Data BPS Jatim per januari 2020, kemiskinan di pedesaan masih mendominasi 14,16 persen. Sementara kemiskinan di perkotaan 6,77 persen.

Surat edaran gubernur telah dikeluarkan agar dana desa bisa digunakan untuk program yang bisa menurunkan kemiskinan di pedesaan. Targetnya, tahun 2020 tidak ada lagi desa yang berstatus di bawah garis kemiskinan. 

Sampai akhir 2019, jumlah desa yang masih berada di bawah garis kemiskinan sebanyak 365 desa. Dengan turunnya dana desa tahap satu diharapkan setidaknya bisa mengurangi angka itu

BACA JUGA: Pemprov Jatim Kucurkan Rp14,3 Milliar ke 135 Desa

"Harapanya ketika mereka mencairkan dana desa di tahap satu ini, mereka bisa segera menggunakan untuk cash for work. Bagaimana memberikan pekerjaan kepada warga desanya dengan penghasilan secara tunai," katanya. 

Khofifah menjabarkan di Jatim ada 7.724 desa dengan dana desa yang digelontorkan pada 2020 mencapai Rp7,654 triliun. "Kita berharap cash for work itu akan menjadi bagian yang diprioritaskan oleh para kepala desa dalam menggunakan dana desa ini. Bagaimana sebetulnya percepatan penyaluran untuk memberikan pekerjaan dengan tunai," ujarnya.