Logo

Kesan Menteri Rini Pada Kuliner Khas Banyuwangi, Sego Tempong

Reporter:,Editor:

Kamis, 18 July 2019 09:50 UTC

Kesan Menteri Rini Pada Kuliner Khas Banyuwangi, Sego Tempong

KULINER. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memilih lauk untuk Nasi Tempong, di Warung Mbok Wah, Kelurahan Bakungan, Banyuwangi. Foto : Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Surabaya - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyampaikan komentarnya setelah menyantap Sego Tempong, kuliner khas Banyuwangi. Dia dan sejumlah direksi BUMN 'marung' atau makan di warung, Mbok Wah, di Kelurahan Bakungan, Banyuwangi, Rabu 17 Juli 2019.

Santap siang itu dilakukan setelah rombongan meninjau proses pembangunan pabrik PT Industri Kereta Api (Inka) di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Mereka juga sempat mengikuti acara penandatanganan kerjasama pembukaan kelas khusus perkeretaapian oleh SMK Negeri 1 Glagah, Banyuwangi, bersama Inka.

"Sip, enak banget rasanya. Pedesnya kerasa," kata Rini sebelum berpindah ke Bandara Banyuwangi untuk terbang ke Jakarta.

Nasi Tempong Mbok Wah memiliki berbagai pilihan sayur rebus, lalapan, dan lauk, dari telur, ayam dan ikan.  Rini sempat menebar pandangan ke ayam goreng, cumi, ikan nila goreng, udang dan ikan pogot. 

BACA JUGA: Nirul, Mantan Pekerja Migran yang Sukses Bisnis Kuliner Khas Taiwan

Dia pilih ikan pogot dengan sayur tanpa nasi, yang diteploki sambal Tempong merah. Sambal segar dari cabai dan tomat tanpa digoreng itu yang disebut Rini, 'pedasnya kerasa'.

Terkenal akan pedasnya, sambal itu dianggap memberi kesan nempong atau nampar ke penikmatnya. Sehingga warga Banyuwangi menyebutnya Sambal Tempong.

Selain Mbok Wah, penjual Sego Tempong lain yang terkenal Warung Mbok Nah di Kelurahan Kertosari. Banyak juga pedagang kaki lima yang menyediakan menu khas Bumi Blambangan ini.

Versi lengkap penyajian biasanya berisi nasi, sayur, ikan asin, tempe, tahu, dadar jagung, sambal dan lauk pilihan dari telur hingga ikan laut goreng. Sayuran bisa berupa selada, terong, kubis, yang dilengkapi lalapan kemangi dan irisan timun.

BACA JUGA: Pertahankan Ikon Kuliner, Pemkot Madiun Gelar Festival Nasi Pecel

"Kalau makan ini harus berani kepanasan di mulut. Tapi mantab banget," pungkas Rini.