Kamis, 31 October 2024 06:00 UTC
Salah satu korban penipuan bermodus lowongan kerja menunjukan foto pelaku yang tertera dalam media sosial. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto – Sejumlah warga di Mojokerto melaporkan Khamim Tohari, 32 tahun, warga Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, yang diduga melakukan penipuan dengan modus iming-iming jadi karyawan di salah satu perusahaan ternama.
Salah satu korbannya, Dinda Savitri, mengaku diimingi-imingi bisa bekerja di PT Petrokimia Gresik dengan menyetorkan uang tunai puluhan juta rupiah.
Kejadiannya berawal saat Khamim sering datang ke toko klontong paman Dinda, Prasetyo Nugroho, untuk berbelanja. Di kesempatan itulah, pria kelahiran Gresik ini menawarkan pekerjaan di lingkungan pabrik produsen pupuk terlengkap se-Indonesia ini.
Prasetyo menyebutkan ditipu Khamim hingga sekitar Rp40 juta untuk meloloskan keponakannya bekerja di PT Petrokimia Gresik lewat jalur belakang.
BACA: Warga Mojokerto Lakukan Penipuan Bermodus Lowongan Kerja, Kerugian Ratusan Juta
Pelaku minta sejumlah duit tersebut untuk melengkapi administrasi korban lewat orang dalam. Selain dari Mojokerto, korban berasal dari berbagai daerah sekitar, seperti Sidoarjo, Pasuruan, hingga Tuban.
"Posisi yang ditawarkan (ke para korban) sama semua. Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Sejauh ini, korbannya ada sekitar 13 orang. Ada yang kena Rp3 juta sampai Rp100 juta juga ada," kata Prasetyo, Kamis, 31 Oktober 2024.
Di hadapan korban, Khamim mengaku sebagai karyawan Bidang K3 dari anak perusahaan PT Petrokimia Gresik, PT K3PG. Agar meyakinkan, korban beberapa kali diajak ke kawasan pabrik di Gresik.
"Dia (pelaku) juga pakai seragam PT Petrokimia, sering diposting juga di akun Tiktoknya @boril028. Tapi ternyata itu seragam lama," kata Dinda.
Ia menyebutkan pelaku bisa segera meloloskannya asalkan biaya dan administrasi pendaftaran rampung. Namun, belakangan korban mulai curiga setelah Khamim meminta sejumlah uang meski seragam lengkap K3 telah dibagikan ke korban.
"Dari uang sekian itu ada yang cash dan transfer, tapi tidak pernah ada kuitansi. Malahan kita seperti digendam, setiap kali pelaku minta uang buat urus ini itu, enggak sadar langsung kasih aja," kata Dinda.
Menurut Dinda, sejumlah uang itu ditransfer ke lima rekening berbeda, di antaranya atas nama Khamim sendiri. Usut punya usut, Khamim hanya mantan karyawan kontrak PT Petrokimia Gresik tahun 2022.
Pelaku sudah tidak bisa dihubungi terlebih sejak dilaporkan ke Polsek Puri awal Oktober lalu. "Kita coba konfirmasi langsung ke PT Petrokimia, ternyata dia sudah tidak kerja di sana. Info dari pihak perusahaan, tahun lalu Khamim dilaporkan ada dua kasus seperti ini," kata Prasetyo.
BACA: Polisi Imbau Korban Penipuan Lowongan Kerja Ajinomoto Melapor
Hal senada diungkapkan Firman Hafid Afandi, 19 tahun, warga Desa Sumberjati, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto. Ia merugi Rp10 juta akibat penipuan lowongan kerja yang dilakukan Khamim.
Firman lantas melaporkan pelaku ke Polsek Mojoanyar karena Khamim terus janji-janji memasukkannya sebagai karyawan pabrik sejak kenal Juli lalu.
"Modusnya sama. Bedanya, pelaku ini pernah kenalan sama bapak (ayah) di bus dua tahun lalu. Terus tiba-tiba hubungi bapak nawarkan kerjaan ini," kata Firman.
Terpisah, Kapolsek Puri AKP Sugeng Harimarhanto membenarkan pelaporan korban penipuan tersebut. Kini, penyidik kepolisian tengah menelisik dugaan penipuan lowongan kerja ini
"Sudah kita tangani. Untuk perkembangannya sekarang seperti apa bisa hubungi Kanit Reskrim," katanya.
