Rabu, 17 November 2021 00:20 UTC
ATAP JEBOL: Sejumlah petugas Linmas dari Pemkot Surabaya melakukan pengecekan rumah yang ambruk pada Selasa 16 November 2021. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Sebuah rumah di Jalan Pogot Baru Nomor 04 RT/RW 01/06 Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya yang ambruk pada Selasa, 16 November 2021, tidak menyebabkan korban jiwa maupun luka.
Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan awal kronologi kejadian. Dari keterangan penghuni rumah, sekitar pukul 04.20 WIB atau setelah Salat Subuh, terdengar suara retakan kayu dari atap rumah.
"Selang beberapa menit, langsung terdengar suara gemuruh dan material pada atap rumah berjatuhan yang mengakibatkan penghuni panik dan lari keluar rumah. Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini," kata Irvan.
Rumah tersebut dihuni oleh empat orang jiwa. Mereka terdiri dari ibu bersama tiga orang anaknya yang tercatat masih dalam satu KK. Sedangkan bidang yang ambruk, luasannya sekitar 2x4 meter dari total keseluruhan 4x10 meter luas rumah yang dihuni. "Rumah tersebut ambruk pada bagian ruang belakang, diduga atap kayu sudah keropos karena rayap," ia mengungkapkan.
Baca Juga: Bayi di Atap Rumah
Mantan Kepala Satpol PP Kota Surabaya itu menuturkan bahwa petugas BPB dan Linmas yang tiba di lokasi langsung melakukan pengamanan dan pendataan.
Selain itu, pihaknya bersama Dinas Cipta Karya juga melakukan pembersihan atap yang ambruk hingga dipastikan aman. "Setelah tiba di lokasi, petugas langsung melakukan pembersihan dan pengamanan," ia menuturkan.
Sebagai bentuk intervensi awal, diberikan bantuan berupa paket sembako serta permakanan 3x sehari selama tujuh hari ke depan. Di samping itu, pihaknya juga memberikan terbal sekaligus pemasangan pada bidang atap yang ambruk.
"Untuk sementara waktu, pihak keluarga akan bertempat tinggal di rumah tetangga sekitar kurang lebih 100 meter dari bangunan rumah yang ambrol," ia menjelaskan.
Baca Juga: BPBD Mojokerto Ingatkan Angin Kencang, Puluhan Rumah Rusak Diterjang Angin
Sementara, Plt Kepala Bidang (Kabid) Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, M. Januar Rizal sudah melakukan survei dan pendataan ke lokasi rumah ambruk. Sebelumnya, Ketua RT setempat pernah mengajukan perbaikan rumah itu melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
"Sebelum pandemi, Pak RT setempat sempat mengajukan rumah tersebut agar dapat diperbaiki melalui program Rutilahu. Namun, terkendala surat tanahnya, karena statusnya milik irigasi," kata Januar Rizal.
Meski demikian, tetap diupayakan agar rumah tersebut dapat segera diperbaiki. Rencananya, perbaikan rumah itu akan diajukan melalui Surabaya Peduli.
Baca Juga: Diterjang Puting Beliung, Tujuh Rumah di Mojokerto Rusak Parah
"Kami akan buatkan laporan dulu terkait kondisi real di lapangan. Nanti mungkin bisa dimasukkan atau diajukan melalui Surabaya Peduli. Karena status tanahnya irigasi, sehingga perbaikan rumah tidak bisa melalui program Rutilahu," ia memaparkan
Menurutnya, Ketua RT setempat bersama warga sekitar siap bergotong-royong untuk memperbaiki rumah yang ambruk tersebut. Misalnya, apabila nanti ada bantuan berupa material bahan bangunan seperti bata, pasir serta semen.
"Kita tetap upayakan agar rumahnya segera bisa diperbaiki. Bahkan, Pak RT juga bersedia mengerahkan warganya untuk bergotong-royong membantu memperbaiki rumah tersebut," ia menegaskan.