Senin, 17 December 2018 03:21 UTC
Perbaikan sambungan listrik. Foto: DOK
JATIMNET.COM, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi sebanyak 164 ribu rumah bakal kesulitan membayar biaya sambungan listrik pada 2019.
Data dari Kementerian ESDM menunjukkan, kesulitan pembayaran tersebut merupakan laporan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait progres sambungan listrik.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dalam memberikan bantuan kemudahan bagi masyarakat yang kesusahan membayar biaya sambungan listrik.
"PLN lapor ke saya, tahun depan kurang 164 ribu rumah yang mungkin berat untuk membayar sambung listrik. Nanti kami cari cara, Bu Rini (Menteri BUMN) misalnya menggerakkan BUMN-BUMN, apakah CSR atau promosi atau apa namanya yang diizinkan, kami sama-sama. Kami (ESDM) pasang Lampu Tenaga Surya Hemat Energi," kata Jonan Senin 17 Desember 2018.
BACA JUGA: Kementerian ESDM dan PLN Percepat Pemulihan Listrik di Palu
Kementerian ESDM tetap akan membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) sebagai program pra elektrifikasi sebelum jaringan listrik PLN masuk ke rumah-rumah tak berlistrik.
Setelah wilayah Indonesia terlistriki seluruhnya, Jonan mengatakan langkah Pemerintah selanjutnya adalah intensifikasi atau meningkatkan konsumsi listrik seiring tumbuhnya perekonomian nasional. Hingga kuartal III 2018, tercatat konsumsi listrik nasional sebesar 1.048 kilowatt hour (kWh) per kapita.
Untuk tarif tenaga listrik, pemerintah menetapkan tidak ada kenaikan tarif tenaga listrik hingga 2019 mendatang. "Pertimbangannya karena menjaga daya beli. Bapak Presiden selalu mengatakan, coba lihat daya beli masyarakat. Itu saja," katanya.
Jonan mengungkapkan rasio elektrifikasi saat ini mencapai 98,1 persen. Artinya, sudah melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2019 sebesar 97,5 persen. Namun, masih ada sekitar 2 persen atau lebih dari 5 juta masyarakat yang belum menikmati penerangan.
BACA JUGA: PLN Jamin Pasokan Listrik untuk Dukung Investasi Jatim
Tantangan menuju rasio elektrifikasi 99,9 persen, kata Jonan, tidaklah mudah. Diperlukan kesungguhan untuk mencapai target tersebut, mengingat wilayah yang harus dilistriki berada di wilayah yang terpencil dan sulit dijangkau.
"Cara untuk mencapainya, terutama untuk menjangkau tempat-tempat terpencil adalah dengan kerja sungguh-sungguh. Tantangannya besar salah satu kapasitas tenaga kerja yang dibutuhkan sangat banyak," terangnya.
Tantangan berikutnya adalah pendanaan. Menteri Jonan telah mengusulkan kepada DPR agar PT PLN (Persero) memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk melakukan penyambungan gratis ke rumah tangga tidak mampu.
"Kalau boleh ada PMN untuk PLN. Uangnya digunakan khusus untuk penyambungan ke rumah tangga yang kurang mampu, yang bayar sambung listriknya tidak mampu, mungkin bayar listriknya hanya Rp50 ribu, Rp60 ribu sebulan, sementara biaya sambung listriknya setengah juta sampai satu juta rupiah, ini berat. Kami usul dan akhirnya dapat, tapi tidak penuh," lanjutnya. (ant)