JATIMNET.COM, Madiun - PT KAI Daop 7 Madiun membongkar empat bangunan liar yang selama puluhan tahun ditempati dua warga. Selain untuk kediaman, bangunan semi permanen di sisi timur Stasiun Madiun itu juga untuk warung makan dan minum. 

"Statusnya hak pakai. Tapi, selama ini hanya ditempati tanpa membayar sewa," kata Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko, Kamis 31 Oktober 2019.

Di saat salah satu BUMN itu berencana mengembangkan dan menata stasiun, aset lahan yang dipakai mendirikan bangunan liar ditertibkan. Ini setelah pemberitahuan tentang pengosongan bangunan disampaikan melalui surat hingga beberapa kali. 

BACA JUGA: Pemkot Fasilitasi Rusun Keputih untuk Penghuni Lahan KAI di Jalan Wonokromo

"Kami sudah menyampaikan kepada warga yang menempati," ujar Ixfan kepada Jatimnet.com.

Meski demikian, ia melanjutkan, pihak PT KAI berupaya meminimalisir terjadinya gejolak dengan warga. Karena itu, eksekusi dijalankan sekitar pukul 05.00 WIB. Diharapkan kekuatan massa yang dimungkinkan menolak aksi perobohan paksa, tidak terlalu besar.

Dalam eksekusi itu, sejumlah petugas dari PT KAI diterjunkan. Sejumlah pihak seperti personel kepolisian, TNI AD, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP Kota Madiun juga dilibatkan untuk mencegah bentrokan yang berpotensi terjadi.

BACA JUGA: Adu Dorong Warnai Penggusuran Pedagang 

Setelah pembongkaran, proses penataan stasiun bakal dijalankan. Salah satunya penataan  lahan parkir. Fasilitas itu bakal diperluas dengan memanfaatkan jalan di depan stasiun. 

Akses lalu lintas yang baru bakal dibuka di sebelahnya dengan memanfaatkan aset milik PT KAI.

"Jalan digeser dengan lebar 10 meter. Jalan yang lama digunakan pelebaran area parkir stasiun," ujar Ixfan.