Logo

Kematian Akibat Covid-19 Tinggi, Pemkot Madiun Buka Lowongan Relawan Pemulasaran Jenazah

Reporter:,Editor:

Selasa, 20 July 2021 08:40 UTC

Kematian Akibat Covid-19 Tinggi, Pemkot Madiun Buka Lowongan Relawan Pemulasaran Jenazah

RELAWAN. Relawan petugas pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Keputih, Surabaya. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Madiun – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun membuka rekrutmen sukarelawan pemulasaraan jenazah Covid-19. Sebanyak 15 orang dibutuhkan untuk posisi ini. Masing-masing di antaranya akan menerima upah Rp1,8 juta per bulan.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan rekrutmen ini dikarenakan banyaknya kematian akibat Covid-19 belakangan ini. Dalam sehari rata-rata ada sepuluh orang yang tutup usia akibat terpapar virus Corona. 

Menurut dia, kondisi ini menyebabkan petugas medis yang telah ada kewalahan menangani jenazah. Apalagi, sebagian di antaranya harus menjalani isolasi lantaran tertular Covid-19.

BACA JUGA: Kapasitas RS Hampir Penuh, Pemkot Madiun Gunakan Asrama Haji dan Rusunawa

"Bagi siapa saja yang mau menjadi sukarelawan silakan bergabung," ujar Maidi, Selasa, 20 Juli 2021.

Rekrutmen ini diprioritaskan bagi warga Kota Madiun. Terutama yang memiliki tinggi badan 170 sentimeter dan berat badannya ideal. Sebab, mereka bekerja secara tim yang memerlukan keseimbangan saat memanggul keranda jenazah.

Selain itu, pelamar juga harus sehat lantaran mereka akan selalu menggunakan pakaian hazmat saat bekerja. Bagi warga yang merasa memenuhi kriteria dan ingin menjadi sukarelawan dapat mengirimkan lamaran ke balai kota. Surat pengajuan diri ditujukan kepada wali kota.

BACA JUGA: Covid Meningkat, RSUD Kota Madiun Tambah Ruang Isolasi Pasien

"Kalau ada banyak sukarelawan tentu jam kerja akan bisa diatur. Kalau bisa jangan sampai tiga shift tapi empat shift agar beban kerja tidak terlalu berat," kata Maidi.

Sementara itu, untuk menangani pasien Covid-19, Pemkot Madiun juga telah menambah enam dokter dan 20 tenaga kesehatan. Penambahan itu seiring dengan peningkatan kasus yang terjadi hingga bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit sudah lebih dari 82 persen.