Selasa, 09 March 2021 09:20 UTC
PANEN: Forkopimda Kota Surabaya bersama kelompok tani (Poktan) melakukan panen raya padi seluas 2 hektar, dari total 11 hektar lahan yang ditanam di wilayah Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal Surabaya, Selasa 9 Maret 2021
JATIMNET.COM, Surabaya - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya bersama kelompok tani (Poktan) melakukan panen raya padi seluas 2 hektar, dari total 11 hektar lahan yang ditanam di wilayah Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal Surabaya, Selasa 9 Maret 2021.
Lokasinya, lebih tepatnya berada sekitar 100 meter di sisi timur Hutan Kota Pakal. Secara simbolis, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo beserta perwakilan dari Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Pakal melakukan panen raya padi Varietas Ciherang.
Di sela panen padi, Forkopimda melakukan dialog langsung di Hutan Kota Pakal, yang jaraknya sekitar 100 meter. Untuk menuju lokasi, mereka pun berjalan kaki menyusuri perlintasan rel kereta api.
Dalam dialog tersebut, perwakilan warga setempat menyampaikan keinginannya kepada Pemkot Surabaya agar wisata Hutan Kota Pakal bisa segera dibuka. Mereka berharap wisata Hutan Kota Pakal dapat dibuka untuk mendukung perekonomian warga sekitar.
Baca Juga: 9 Hutan Kota di Surabaya Akan Dibuka untuk Liburan Akhir Tahun
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan kesiapannya membuka wisata Hutan Kota Pakal. Namun dengan catatan, warga juga berkomitmen menjaga protokol kesehatan sesuai SOP yang akan diterapkan.
Dia mengaku bahwa Forkopimda Surabaya telah bertekad akan kembali membuka perekonomian di Surabaya, tapi dengan SOP protokol kesehatan yang ketat.
“Kalau ini (Hutan Kota Pakal) dibuka, panjenengan (anda) harus jalankan standar (protokol kesehatan) itu. Kalau tidak dijalankan maka ini bisa ditutup lagi. Nanti segera saya buatkan bersama teman-teman SOP-nya,” kata Eri, Selasa 9 Maret 2021.
Karena itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini berpesan kepada seluruh warga agar dapat mendukung pemerintah dalam menjaga protokol kesehatan. Pihaknya tak ingin ekonomi di Surabaya berhenti karena kasus Covid-19 meningkat.
Baca Juga: Lahan BTKD Jeruk Panen Ketela Rambat Madu
“Ekonomi Surabaya harus tetap jalan, tapi protokol kesehatan harus tetap dijaga. Siapa yang jaga? ya warganya juga. Makanya ayo dijogo bareng Suroboyo (Dijaga bersama Surabaya),” ia mengingatkan.
Sedangkan kepada kelompok tani yang hadir saat itu, Eri juga berpesan, apabila ada permasalahan terkait bibit ataupun pupuk, hal itu bisa disampaikan kepada dinas terkait untuk dicarikan solusi bersama.
Baginya, kesejahteraan warga Surabaya adalah hal yang paling utama. “Insyallah pemerintah kota akan support ketika itu tujuannya untuk kepentingan warga Surabaya,” ia menuturkan.
Di waktu yang sama, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo menyampaikan bahwa kemajuan suatu desa, RT/RW itu tak lepas dari warganya. Makanya, ia berharap kepercayaan yang diberikan Pemkot Surabaya kepada warganya ini dapat terus dijaga.
Baca Juga: Halaman Balai Kota Surabaya Hasilkan Panen Padi 21 Kilo
"Jadi kemajuan desa RT/RW itu ada di panjenengan (anda). Jadi sangat luar biasa bapak wali kota memberikan kepercayaan kepada warga, baik masalah penanganan Covid-19 maupun ketahanan pangan," kata Danrem.
Apalagi, Pemkot Surabaya juga menyanggupi keinginan warga terkait rencana membuka kembali kawasan wisata Hutan Kota Pakal. Tentunya ketika sudah dibuka nanti, ia berharap, warga juga berkomitmen mendukung pemerintah menjaga SOP protokol kesehatan dengan ketat.
"Rencana di sini akan dibuka, jadi harus dijaga. Kalau kita manfaatkan lahan di sini untuk ketahanan pangan sudah sangat luar biasa. Ada peternakan, kolam, hingga tempat rekreasi. Mudah-mudahan ini akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya di Pakal ini," ia mengungkapkan.
Baca Juga: Sentra Produksi Cabai Mulai Panen, Harga Cabai Diprediksi akan Stabil
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang menjelaskan bahwa dari total lahan seluas 11 hektar yang ditanam padi, hari ini yang dipanen sekitar 2 hektar.
Untuk setiap 1 hektar yang dipanen itu menghasilkan Gabah Kering Panen (GKP) sekitar 7,312 ton. "Jadi kalau hari ini yang dipanen 2 hektar, maka GKP-nya dikali dua, atau sekitar 14,624 ton," kata Herlambang.
Namun, hasil GKP ini beratnya kemudian akan menyusut. Dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektar lahan, beratnya dapat menyusut menjadi 6,288 ton Gabah Kering Giling (GKG). Nah, ketika sudah melalui proses GKG, berat beras akan turun menjadi 3,961 ton dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektar lahan.
"Untuk bibit padi yang ditanam ini merupakan Varietas Ciherang, bantuan dari kami DKPP Surabaya. Selain bantuan bibit dan pupuk, kita juga memberikan bimbingan dan pendampingan kepada kelompok-kelompok tani di Surabaya," ia memungkasi.