Logo

9 Hutan Kota di Surabaya Akan Dibuka untuk Liburan Akhir Tahun

Reporter:,Editor:

Jumat, 04 December 2020 11:20 UTC

9 Hutan Kota di Surabaya Akan Dibuka untuk Liburan Akhir Tahun

HUTAN KOTA PANEN: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya dan beberapa anak Surabaya melakukan panen raya hidroponik di Mini Agro Wisata, komplek kantor DKPP, Jumat 4 Desember 2020. Foto: Restu

JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya dan beberapa anak Surabaya melakukan panen raya hidroponik di Mini Agro Wisata, komplek kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) yang terletak di Jalan Pagesangan II nomor 56 Surabaya, Jumat 4 Desember 2020.

Panen raya itu dimulai dengan memanen sayur-sayuran seperti sawi, terong, tomat serta kangkung. Setelah itu, berlanjut memanen beberapa buah yang sudah dapat dipetik. Mulai dari buah melon hingga buah naga.

Wanita akrab disapa Risma itu menjelaskan, setidaknya ada sembilan Hutan Kota yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk bermain dan belajar. Ia juga menyampaikan bahwa pada saat liburan beberapa waktu lalu, terdapat kenaikan kasus Covid-19.

"Saya harap warga jangan liburan ke luar kota atau keluar negeri dulu, khusus tahun ini aja. Ini demi kebaikan bersama," kata Risma, Jumat 4 Desember 2020.

BACA JUGA: Ini Jurus Risma Menghadang Resesi di Tengah Pandemi

Ia juga menegaskan, saat liburan akhir tahun Hutan Kota akan dibuka, tapi hanya untuk warga Kota Pahlawan. Meskipun mungkin tidak seperti yang dibayangkan liburan pada umumnya, akan tetapi minimal dapat mengisi waktu dan kegiatan selama liburan.

“Nanti akan kita buka. Mungkin bisa juga kita maksimalkan selama liburan di rumah dengan bersih-bersih dan menata rak buku. Jadi karena itu saya mohon mari kita tahan satu tahun ini saja untuk tidak ke luar kota atau luar negeri,” ia menjelaskan.

Di kesempatan yang sama, Risma juga melakukan penyerahan ayam petelur sebanyak lima ribu ayam. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk ketahanan pangan. Nantinya, hasil telur ayam tersebut dapat digunakan warga untuk menekan pengeluaran belanja.

“Artinya ini dapat digunakan untuk konsumsi keluarga. Nah tadi saya saran ke RW bisa juga untuk dijual hasilnya untuk kepentingan warga beli sembako, itu juga bisa. Untuk menekan pengeluaran benar-benar kita wujudkan. Setelah itu bagaimana meningkatkan income. Itu yang harus kita lakukan di tengah pandemi ini,” ia memungkasi.