Jumat, 05 March 2021 11:00 UTC
PEDAGANG CABAI. Pedagang cabai di Pasar Legi, Ponorogo. Foto: Gayuh Satria
JATIMNET.COM, Surabaya – Ketua Paguyuban Petani Cabai Indonesia Jawa Timur Suyono optimis harga komoditas cabai akan kembali stabil pada pertengahan Maret sampai dengan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 2021.
Prediksi itu didasari panen raya yang diperkirakan mulai dilakukan Maret hingga akhir Mei 2021. Sejumlah wilayah yang menjadi produsen cabai seperti Kediri dan Mojokerto mulai panen.
"Kemudian bertahap beberapa kabupaten lain seperti Blitar, Tuban, Malang, dan Probolinggo," ujar Suyono, Jumat, 5 Maret 2021.
Meski demikian, Suyono tak menampik bahwa kenaikan harga pada saat ini dipicu sejumlah faktor. Salah satunya karena cuaca ekstrem di beberapa sentra produksi. Curah hujan tinggi menyebabkan banyak lahan tanam di dataran rendah tergenang air dan berakibat kerusakan cabai.
BACA JUGA: Ini Penyebab Harga Cabai Semakin Pedas
Selain itu, penyebab lainnya karena hama seperti daun keriting, buah rontok, dan serangan lalat buah yang hampir merata di semua sentra produksi cabai di Jatim.
“Kondisi itu juga mengakibatkan produksi cabai rawit di sentra produksi di Kabupaten Kediri turun. Berdasarkan luas tanam mengalami penurunan sekitar 10 sampai 15 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Drajat Irawan mengatakan pemerintah terus berupaya untuk menstabilkan harga cabai. Caranya dengan melakukan koordinasi dan sinergi dengan dinas terkait, pemerintah kabupaten/kota, dan Asosiasi Petani Cabai yang ada di Jatim.
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit Naik Dua Kali Lipat, Ini Penyebabnya
“Produksi cabai sesuai dengan luas lahan perlu dimonitor, progressnya dipantau supaya antara luas lahan dengan kapasitas produksi serta distribusinya berjalan,” kata Drajat dalam siaran pers tertulis.
Sementara untuk daerah terkena genangan air, Drajat menyebut pemprov berusaha memperbaiki saluran irigasi lahan tanaman cabai. Ini dilakukan untuk memperbaiki hasil tanaman cabai dan kapasitas produksi agar berjalan sesuai harapan.
"Pemprov Jatim juga telah memberikan surat kepada pemerintah kabupaten/kota untuk terus melakukan monitoring dan upaya agar pengamanan panen cabai bisa berjalan dengan lancar," kata dia.