Senin, 15 July 2019 10:57 UTC
TUNGGU PELIMPAHAN. Arden Gabriel SUdarto (tangah) tak kunjung dilimpahkan tahap dua ke Kejari Surabaya setelah berkasnya dinyatakan sempurna. Foto: IST
JATIMNET.COM, Surabaya – Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya sampai saat ini belum menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti dari Polrestabes Surabaya terkait penganiayaan pegawai hotel La Lisa yang menjerat oknum pilot, Arden Gabriel Sudarto (29).
Padahal jaksa peneliti telah menyatakan berkas kasus tersebut telah lengkap atau P21. Dengan kata lain warga Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebun Jeruk, Jakarta Barat itu sudah bisa dilakukan tahap dua.
“Sampai saat ini kami masih menunggu penyidik untuk tahap dua dengan melimpahkan tersangka serta barang bukti yang digunakan pelaku,” kata Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejari Surabaya, Farriman Isandi Siregar, Senin 15 Juni 2019.
BACA JUGA: Terlibat Kasus Pemukulan, Polrestabes Surabaya Tangkap Pilot Lion Air
Farriman mengaku berkas tersebut telah sempurna atau P21 sejak tiga minggu lalu. Namun sejauh ini Polrestabes Surabaya belum melimpahkan berkas itu ke kejari. “Itu (pelimpahan) wewenang Polrestabes Surabaya,” lanjut Farriman.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengaku tengah mempersiapkan pelimpahan berkas penganiayaan berikut barang buktinya. “Segera kami limpahkan tahap dua dalam waktu dekat ini,” jelas Sudamiran.
Farriman yang juga Mantan Kasi Datun Kejari Tanjung Perak ini menjelaskan jika dalam berkas itu tersangka Arden Gabriel Sudarto dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
BACA JUGA: Korban Pemukulan Pilot Lion Air Akhirnya Lapor Polisi
Terjeratnya Arden Gabriel Sudarto selaku pilot Lion Air sebagai tersangka setelah beredar video penganiayaan terhadap pegawai hotel di Surabaya. Dalam sebuah rekaman CCTV, pilot tersebut beberapa kali memukul pegawai hotel yang tak memberikan perlawanan.
Adapun lokasi pemukulan tersebut diduga di Hotel La Lisa, Surabaya. Diduga peristiwa pemukulan tersebut terjadi pada bulan April silam. Berdasarkan rekaman video yang beredar, pilot tidak terima hasil setrika baju seragamnya.