Logo

Kapal Bermuatan 110 Ton Pupuk Karam di Perairan Pulau Bawean

Reporter:,Editor:

Selasa, 25 June 2019 14:26 UTC

Kapal Bermuatan 110 Ton Pupuk Karam di Perairan Pulau Bawean

Ilustrasi oleh Gilas Audi

JATIMNET.COM, Gresik - Sebuah Kapal Motor (KM) Tirta Amarta karam di perairan Pulau Bawean Senin 24 Juni 2019 malam. Kapal berpenumpang 16 anak buah kapal (ABK) dan bermuatan 110 ton pupuk ini sempat mengalami kebocoran sebelum dihantam gelombang dan tenggelam.

Tidak ada korban dalam insiden ini. Namun belasan ABK kapal tersebut sempat terombang-ambing selama kurang lebih dua jam di laut sebelum sebuah kapal MV Seaspan Fraser, yang melintas di sekitar lokasi kejadian, menyelamatkan mereka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jatimnet.com, KM Tirta Amarta ini sedang berlayar dari Pelabuhan Gresik, menuju Kendawangan Kalimantan Barat.

BACA JUGA: Basarnas Surabaya Terus Cari Empat Korban KM Arim Jaya

Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik Raden Totok Mukarto mengatakan kapal tiba-tiba bocor dalam perjalanan itu. "Semua ABK dan seorang engineering crane selamat," tegasnya.

Totok mengatakan belasan ABK ini diselamatkan kapal MV Seaspan Fraser yang sedang melintas ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Para ABK ini sempat terombang-ambing selama dua jam di tengah lautan dengan perahu sekoci.

"Lokasi tenggelamnya KM Tirta berada di perairan Pulau Bawean. Sedangkan lokasi penyelamatan ABK berada di utara perairan Tuban pada posisi  05.23.4 S / 111.43.27 S," papar totok saat dikonfirmasi, Selasa 25 Juni 2019.

Totok mengatakan pihaknya mendapat laporan radio dari kapal MV Seaspan Fraser. Setelah menerima laporan itu, kapal KPLP Gresik kemudian mengevakuasi para ABK.

BACA JUGA: Kronologi Tenggelamnya KM Arim Jaya

Menurut keterangan para ABK, kebocoran kapal terjadi setelah bagian lambung kapal dihantam gelombang besar. Kapal yang telah dinyatakan layak jalan ini berlayar dari Pelabuhan Gresik pada Sabtu 22 Juni 2019 sekitar pukul 20.30 WIB.

Totok mengatakan KM Tirta Amarta bermuatan pupuk 110 ton berangkat dengan surat ijin berlayar (SIB) dan dinahkodai Doly Perdana.

Ia mengatakan 16 ABK dalam kondisi sehat dan sudah diserahkan kepada agen perusahaan tempat mereka bekerja. "Untuk memastikan penyebab tenggelamnya kapal, masih dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut," katanya.