Logo

Kampus Di Cina Buka Kelas Pernikahan dan Percintaan

Reporter:

Senin, 18 February 2019 04:05 UTC

Kampus Di Cina Buka Kelas Pernikahan dan Percintaan

Ilustrasi pasangan yang merayakan hari Valentine. Foto: Chinanews

JATIMNET.COM, Surabaya – Mata kuliah tentang pernikahan dan percintaan menjadi kelas baru yang dibuka sejumlah perguruan tinggi di Cina. Jumlah mahasiswa yang mendaftar melebihi perkiraan setelah kelas tentang pernikahan dan percintaan dibuka tahun 2013 di East China Normal University di Shanghai. Saat itu kelas yang diproyeksikan untuk 84 mahasiswa ternyata dibanjiri 500 pendaftar.

Dikutip dari People’s Daily Senin 18 Februari 2019 kini kelas serupa juga dibuka oleh sejumlah universitas di Cina. Seperti Zhengzhou Normal University, Tianjin University, dan Nanjing University yang masing-masing berada di Provinsi Henan, Kota Tianjin, dan Provinsi Jiangsu. Mereka turut membuka kelas untuk memberikan pelajaran tentang bagaimana mencintai dan dicintai.

Mereka ramai-ramai membuka kelas konsultasi percintaan dan pernikahan setelah banyak mahasiswa yang gagal memahami arti cinta dan minder saat harus membicarakannya lebih dalam dengan para orang tua mereka.

BACA JUGA: Pernikahan Dini Salah Satu Penyebab Stunting

Para mahasiswa dan mahasiswi biasanya memiliki sedikit waktu mempelajari psikologi percintaan yang terkandung dalam mata kuliah kesehatan psikologi dan mental, kata Prof Xia Cuicui, yang mengajar pelayanan dan konseling psikologi di Beijing Normal University.

Tujuan pembukaan kelas khusus itu menurutnya bukan untuk melatih para mahasiswa dan mahasiswi agar kelak menjadi pakar percintaan. Namun kelas itu diharapkan mampu membantu pelajar agar lebih banyak mengerti  tentang cinta, perasaan manusia, dan relasi sehingga mereka bisa mengatasi persoalan-persoalan asmara yang menderanya.

Mata kuliah tersebut juga membantu para mahasiswa membangun perilaku positif dalam percintaan dan pernikahan. Sehingga mereka mampu mempersiapkan kehidupan berumah tangga lebih baik, lebih bahagia dan lebih berkualitas.

BACA JUGA: Pernikahan Anak di Indonesia Masih Banyak

Beberapa dosen senior psikologi menyarankan kepada para orang tua agar tetap tenang saat mendapati anak-anaknya mulai berpacaran dengan tetap menjalin komunikasi, memberikan saran, dan mengoreksi pola pikir yang tidak sehat soal percintaan dan pernikahan.

Pernikahan dan rumah tangga merupakan salah satu persoalan yang pelik bagi warga Cina. Tidak sedikit warga Cina yang memiliki usia pernikahan pendek karena lemahnya landasan cinta sebelum memutuskan untuk berumah tangga. (Ant)